BERITABERSATU.COM, OSNABRÜCK – Konjen RI Hamburg secara resmi diterima oleh Wali Kota Osnabrück, Katharina Pötter, di Aula Perdamaian, Balai Kota Osnabrück, pada Kamis (20/03/2025). Pertemuan tersebut menyoroti sejarah Osnabrück sebagai “Kota Perdamaian” yang menjadi saksi Traktat Westphalia tahun 1648, dan relevansi semangat perdamaian tersebut hingga kini, termasuk untuk Indonesia.
Dalam sambutannya, Konjen RI Hamburg menyoroti komitmen Indonesia pada perdamaian dunia melalui partisipasi aktif di ASEAN, PBB, serta misi-misi perdamaian global lainnya. Selain itu, beliau mengapresiasi dukungan Osnabrück kepada mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di kota tersebut.
Sebagai simbol penghormatan, Konjen RI Hamburg juga menandatangani “Golden Book,” tradisi kota untuk tamu kehormatan. Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Jens Koopmann, perwakilan kerja sama sister city, serta delegasi internasional dari Belanda, Prancis, dan Inggris.
Usai pertemuan, Konjen RI mengunjungi Hochschule Osnabrück untuk berdiskusi dengan para akademisi, termasuk Prof. Dr. Kathrin Loer dan Prof. Dr. Peter Mayer. Fokus diskusi meliputi potensi kerja sama di bidang ekonomi sirkular dan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Hochschule Osnabrück telah memiliki program kerja sama aktif dengan Universitas Padjajaran (UNPAD) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), seperti pertukaran akademisi dan program double degree. Dengan 45 mahasiswa Indonesia yang saat ini belajar di Hochschule Osnabrück, potensi pengembangan program-program akademik semakin terbuka.
Pada April 2025, perwakilan Hochschule Osnabrück berencana mengunjungi Indonesia untuk memperluas kerja sama, termasuk publikasi bersama dan guest lectures di bidang pembangunan berkelanjutan.
Dalam pertemuan terpisah dengan Sonja Splittstößer, Direktur Akademi Administrasi dan Bisnis, dibahas kerja sama pendidikan vokasi melalui sistem ganda (dual system) di bidang administrasi bisnis. Program ini diharapkan memberikan peluang besar bagi mahasiswa Indonesia untuk memperoleh pendidikan vokasi sekaligus pengalaman kerja di perusahaan Jerman.
Kunjungan ini ditutup dengan penampilan musik angklung oleh mahasiswa Hochschule Osnabrück, menciptakan suasana hangat dan mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. (Azhari Lholo)
