PEMALANG,BB—Kegiatan nonton bareng (nobar) film ’Buku Harianku’ di bioskop yang diselenggarakan sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Pemalang menuai kritik. Orang tua siswa pun keberatan akan hal itu apalagi sampai membayar.
Meski bertujuan untuk mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.87 Tahun 2017. Kendati demikian, para orang tua siswa keluhkan dan keberatan adanya biaya atau pembayaran tiket nobar yang akan dibebankan ke masing-masing murid.
Salah satu orang tua siswa SD di Pemalang yang enggan disebut namanya, menyebut bahwa pihak sekolah membebankan biaya Rp.30 ribu biaya tiket nobar film tersebut. Dia pun mengaku keberatan karena menganggap nobar film tersebut bukan prioritas, meskipun film itu disebut mengandung nilai pendidikan karakter.
“Anak-anak disuruh bayar Rp 30 ribu. Kalau saya belum bayar. Masih banyak kebutuhan lain yang harus saya bayar. Lagian juga umurnya masih dini ke bioskop,” kata dia kepada wartawan, Selasa (15/1/2025).
Selain orang tua siswa, Sigit Sigit Trihartanto, perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palu Gada Nasional, turut mengkritik kegiatan ini.
“Ada-ada saja, masa pendidikan karakter harus nonton di bioskop dan murid diminta untuk bayar sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sekolah seharusnya mengedepankan pendekatan yang lebih inklusif tanpa membebankan biaya kepada siswa.
“Kan bisa dilakukan nobar di masing-masing sekolah. Kenapa harus nonton di bioskop,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, Ismun saat dihubungi melalui aplikasi via WhatsApp belum ada tanggapan terkait kegiatan nobar tersebut.
Diketahui, film berjudul ’Buku Harianku’ merupakan film bergenre drama musikal. Film yang disutradarai Angling Sagaran ini dibintangi Film ini dibintangi oleh Kila Putri Alam, Widuri Puteri Sasono, Slamet Rahardjo, Widi Mulia, Dwi Sasono, Ence Bagus, Gary Iskak, Wina Marrino, dan Bacun Hakim.
Buku Harianku mengangkat kisah tentang Kila (Kila Putri Alam), seorang anak perempuan yang selalu menuangkan apapun termasuk isi hatinya ke dalam buku harian.
Ia dibesarkan oleh sang ibu, seorang single parent bernama Riska (Widi Mulia).(usm)