BERITABERSATU.COM, SINJAI – Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah bagi Kabupaten Sinjai dengan suksesnya Dinas Pendidikan Sinjai dalam menangani kasus Anak Tidak Sekolah (ATS). Berkat berbagai program inovatif, sebanyak 3.659 anak yang sebelumnya putus sekolah berhasil kembali mengenyam pendidikan.
Salah satu langkah cerdas yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan adalah pendataan ATS di 67 desa dan 13 kelurahan melalui aplikasi Tasikolasi (Tata Sistem Kelola Anak Sekolah Sinjai). Aplikasi ini memungkinkan pengumpulan data yang akurat dan pemantauan secara real-time.
Program ini tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga melibatkan peran guru, pengawas, dan kepala sekolah sebagai orang tua angkat. Sebanyak 2.231 guru, pengawas, dan kepala sekolah secara sukarela bersedia menjadi orang tua angkat bagi ATS yang kembali bersekolah. “Respon dari para guru sangat luar biasa. Ini membuktikan bahwa para guru memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi,” ujar Kadisdik Sinjai, Irwan Suaib, selasa (31/12/2024)
Selain itu, program tutor angkat Balibolae juga menjadi kunci keberhasilan ini. Tutor-tutor ini dipilih dari kalangan guru sukarela yang memiliki dedikasi tinggi. Tahun ini, sebanyak 200 orang tutor angkat Balibolae dan 400 ATS yang menjadi peserta didiknya, telah berhasil kembali bersekolah dan mendapatkan bimbingan untuk memperoleh ijazah SD/paket A.
Kadisdik Sinjai, Irwan Suaib, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan ini dan berharap program-program inovatif ini dapat menjadi inspirasi kedepan untuk lebih meningkatkan kepedulian kita khususnya dalam memberi perhatian kepada anak – anak yang putus sekolah . “Mari kita bersama-sama melangkah lebih jauh, menjadikan Sinjai sebagai kabupaten yang unggul dalam pendidikan dengan tidak adanya lagi anak yang tidak bersekolah,” tambahnya.
Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan pendidikan berkualitas di Kabupaten Sinjai. (Red)
