BERITABERSATU.COM, JOMBANG – Banjir di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, meluas. Banjir kini telah menggenangi lima kecamatan di mabupaten tersebut, Selasa (10/12/2024.
Di Kecamatan Tembelang banjir meliputi Desa Mojokrapak. Kemudian di Kecamatan Jogoroto meliputi Desa Tambar.
Kecamatan Peterongan meliputi Desa Peterongan dan Wonokerto. Banjir juga menerjang di Kecamatan Jombang meliputi Desa Pulolor dan Sambongdukuh.
Kondisi terparah terjadi di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben. Banjir tidak hanya menggenangi jalan-jalan, tetapi juga masuk ke dalam rumah-rumah warga.
“Di Dusun Beluk ada 600 jiwa yang terdampak, 55 orang mengungsi di gedung sekolah dan keluarga, terus di Dusun kedondong 350 jiwa 84 jiwa mengungsi di gedung TPQ yang lainnya berada di rumah kerabatnya masing-masing,” kata Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jombang Wiku Birawa saat mendampingi Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo meninjau banjir di Jombok.
Ia mengatakan, kondisi curah hujan tinggi membuat volume air tinggi. Pihaknya juga komunikasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).
Sedangkan upaya yang dilakukan baik bantuan maupun di antaranya menyiapkan posko darurat, melengkapi dengan fasilitas kesehatan, makanan juga didistribusikan Tagana untuk konsumsi juga air bersih.
Selain itu, ponten juga disiapkan di atas jembatan jika masyarakat membutuhkan untuk membuang air atau hajat.
“Selama ini belum selesai, kita akan terus siap di sini untuk mendampingi termasuk juga jika dibutuhkan evakuasi karena kita tidak tahu curah hujan di atas bisa saja bertambah,” ujarnya.
“Untuk pemenuhan kebutuhan makan itu diberikan tiga kali sehari, untuk yang air bersihnya disuplay tangki, kita siapkan tandon air,” katanya.
Sementara, Teguh Narutomo meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. Untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut, Pemerintah Kabupaten Jombang telah melakukan berbagai upaya.
Seperti membersihkan sungai dari sampah dan eceng gondok. Selain itu, juga akan melakukan kajian lebih lanjut untuk mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Pemerintah melalui Dinas Sosial sudah mempersiapkan dapur umum dan sudah disuplai kebutuhan makanan masyarakat yang terdampak banjir termasuk pakaian selimut,” ujarnya. (ZA)