BERITABERSATU.COM, JOMBANG – Bupati Jombang periode 2018-2023 Mundjidah Wahab pada masa tenang pilbup (pemilihan bupati) Jombang 2024 ini mengisi dengan aktivitas religius, yaitu berziarah ke makam-makam para ulama.
Di antaranya berziarah ke makam orang tuanya KH Abdul Wahab Chasbullah dan Nyai Sa’diyah di lingkungan pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.
Kiai Wahab Chasbullah adalah pahlawan nasional, ulama inspirator, serta salah satu pendiri dan penggerak organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Pendiri Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas itu wafat pada 29 Desember 1971 ketika Mundjidah berusia sekitar 23 tahun.
Putri ketiga dari lima bersaudara pasangan kiai Wahab Hasbullah dan Nyai Sa’diyah ini berziarah bersama keluarga dan santrinya.
“Saya melakukan kegiatan ziarah ke makam-makam, berdoa. Mendoakan beliau dan memohon kepada Allah agar sebagai anak, kuat meneruskan perjuangan serta semangatnya,” kata Mundjidah kepada wartawan di Jombang.
Ia mengatakan ayah dan ibunya selalu mengajarkan tentang kepedulian, kesederhanaan dan kegigihan dalam perjuangan di organisasi Nahdlatul Ulama.
Catatan sejarah membuktikan, Kiai Wahab berjasa besar kepada bangsa Indonesia, sebelum masa kemerdekaan, masa-masa bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan, hingga saat Indonesia mulai membangun negara usai merdeka dari penjajahan.
“Abah (Kiai Wahab) itu kan tidak ada udzur (berhenti) dalam perjuangan sampai beliau wafat, terus ibuku juga begitu sampai wafat. Sampai sekarang kakak-kakakku masih mikirkan organisasi terus,” tuturnya.
Selain Kiai Wahab, Mundjidah juga menceritakan perjuangan ibundanya Nyai Sa’diyah saat memimpin Muslimat NU. Menjelang wafat sekitar usia 86, Sa’diyah yang setelah haji berganti nama Rohmah Abdul Majid membuat kotak amal untuk pengajian muslimat NU.
Nah, kotak amal itu disuruh mengisi anak-anaknya kalau datang. Lalu digunakan untuk membangun kantor ranting muslimat.
“Bahkan sampai mau wafat, ibu saya itu minta kain sewek muslimat,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al Latifiyah Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang ini.
Semangat perjuangan hingga akhir hayat itulah yang terus diwarisi Mundjidah beserta keempat saudara kandungnya Machfudhoh, Hizbiyah Rochim, Hasib, dan Roqib sampai sekarang.
Menurut Mundjidah, yang dilakukannya mendasar sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad SAW, Khoirunnas anfauhum linnas yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.
“Kalau kita masih mampu, kalau kita masih sehat, masih bisa kenapa kita mau berhenti, duduk-duduk mendidik santri, orang itu kalau sudah banyak waktu luang, maka otak ini sudah beda. Jadi harus terus diasah sebagai bentuk perjuangan yang bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Diketahui, Mundjidah adalah calon Bupati Jombang yang berpasangan dengan cawabup Sumrambah nomor urut 1. Adapun pasangan cabup/cawabup lainnya yakni Paslon nomor 2 Warsubi-Salman. (ZA)