Beritabersatu.com, Blitar – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar melakukan pendampingan dan pengembangan terhadap Puskesmas Bakung dalam inovasi “Jimat Bakung” .
Puskesmas Bakung terletak di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar merupakan puskesmas yang berada di wilayah Blitar Selatan. Meski lokasinya di pelosok, namun Puskesmas Bakung punya segudang inovasi untuk memudahkan layanan serta peningkatan derajat Kesehatan masyarakat.
“Jimat Bakung” atau Janin Selamat Berkat Kemauan Ibu Menjaga Kesehatan Gigi menjadi salah satu inovasi menarik dari Puskesmas di ujung selatan Blitar ini dan telah mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Christine pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2023 sebagai inovasi Dokter Gigi Terbaik.
“ibu hamil dengan masalah Kesehatan gigi periodontitis memiliki resiko 6 kali lebih besar mengalami kelahiran prematur” ungkap salah satu dokter Puskesmas Bakung, drg. Elva Puspitarini
Dia menambahkan, Periodontitis (keradangan jaringan penyangga gigi) yang berlangsung lama (kronis) tanpa penanganan yang tepat, bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR).
Bayi dengan BBLR lebih berisiko untuk mengalami stunting. Hal ini lah yang menjadi fokus inovasi Jimat Bakung, yakni memberi pemahaman dan memotivasi agar menjaga Kesehatan gigi mulai sejak sebelum dan selama, hingga kelahiran buah hati sebagai salah satu upaya untuk menghindari berbagai risiko.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bakung, Sudarsono, S.Kep, Ns., M.Kes mengatakan “Jimat Bakung” merupakan inovasi kolaborasi antara petugas Kesehatan dengan lintas instansi untuk menurunkan risiko kelahiran prematur pada ibu hamil serta bayi lahir dengan berat badan rendah (BB < 2,5kg) melalui pemantauan Kesehatan Gigi sejak calon ibu ini masih menjadi calon pengantin kemudian berlanjut pemantauan saat progam hamil, kehamilan hingga melahirkan.
Inovasi ini dilakukan sejak tahun 2023 hingga saat ini, mendapat banyak dukungan dan keterlibatakan lintas instansi, salah satunya yang terlibat langsung adalah Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Kader PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) sejumlah 11 orang. Kader ini lah yang terjun langsung ke rumah CATIN dan ibu hamil untuk pemantauan Kesehatan gigi serta melakukan rujukan ke puskesmas bila dirasa catin atau bumil butuh penanganan lebih lanjut.
Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Bakung, Mujani, SE menyatakan, “mulai 2023 hingga saat ini kami bersinergi bersama Puskesmas Bakung, berupaya mensukseskan inovasi Jimat Bakung untuk menciptakan Keluarga Berencana dan kualitas generasi penerus lebih baik” pungkasnya. (Adv/zan)