PEMALANG,BB—Persoalan sampah menjadi isu hangat dalam debat Pilkada Pemalang 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Ballroom Hotel, Kecamatan Petarukan, Kamis (31/10/2024).
Calon bupati Pemalang nomor urut 2, Mansur Hidayat, berjanji akan akan membangun 25 tempat pengelolaan sampah (TPS) di tingkat desa jika menang pilkada. Mansur juga berjanji berkomitmen akan membuat sampah menjadi energi hingga pupuk organik.
Mulanya, pada segmen kedua, moderator Riska Nova, menanyakan kepada ketiga paslon terkait penanganan sampah di Pemalang, disesuaikan visi-misi mereka masing-masing.
Calon wakil bupati nomor urut 2, Muhammad Bobby Dewantara, menjawab penanganan sampah telah dilakukan pasangannya, Mansur selama menjabat sebagai Bupati Pemalang. Salah satunya dengan pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
“Dan ke depan kami akan selesaikan untuk sampah selesai di tingkat desa. Dan harapannya ini juga ke depan kita bikin TPS 3R (reduce, reuse, recycle) yang telah kita akan berikan,” ujar Bobby di Ballroom Hotel Pemalang, Kamis (31/10/2024).
Mansur pun menambahkan, ia telah mengadakan TPST serta TPS 3R sebagai upaya untuk menangani masalah sampah di Kabupaten Pemalang hingga ke tingkat desa.
“Ada dua TPST dan ada 11 TPS 3R yang sudah kita lakukan di tingkat desa dan tingkat Pemerintah Kabupaten Pemalang. TPST Surajaya sudah beroperasi, TPST di Randudongkal sudah beroperasi,” terangnya.
Calon bupati yang juga merupakan petahana itu mengungkapkan, jika dirinya terpilih sebagai bupati Pemalang bersama Bobby, akan ada inovasi baru terkait penanganan sampah. Mulai dari penambahan TPS hingga pengadaan alat untuk mengubah sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat.
“Selanjutnya untuk rencana ke depan di tahun 2025 kita akan membangun 25 TPS di tingkat desa dan sudah kita siapkan tempat dan anggarannya,” terangnya.
“Kita ada inovasi yang luar biasa, sampah nanti di Pesalakan itu akan kita selesaikan dengan cara membuat alat sampah menjadi energi, sampah menjadi energi, yang juga solusi, sampah menjadi pupuk organik, sampah menjadi (diurai) maggot,” tandasnya.(usm)