Akademisi Nilai Mundjidah Unggul di Debat Pilkada Jombang, Tinggalkan Pesaing!

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, JOMBANG – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang nomor urut 1 Mundjidah Wahab-Sumrambah dinilai unggul di debat pilkada Jombang 2024 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sebuah hotel di Jombang, Sabtu malam, (19/10/2024).

Pasangan petahana ini menunjukan dominasinya dibanding pasangan calon nomor urut 2 Warsubi-Salman yang menjadi pesaingnya dalam Pilbup Jombang tahun ini. Itu terlihat dari adu gagasan tiga aspek utama yang dibahas saat itu, yakni Ekonomi, Pendidikan dan Pembangunan.

“Kalau dari sisi penampilan maupun substansi saya memberi poin untuk (Paslon) 01 boleh dikatakan unggul, daripada 02 dalam perdebatan semalam ya. Dari sisi penampilan terlihat bahwa Bu mundjidah dan mas rambah punya pengalaman ke sana,” kata dosen ilmu sosial dan ilmu politik universitas darul Ulum Jombang, Mukari, Minggu (20/10/2024).

Mundjidah dan Sumrambah bukanlah pemain baru dalam politik lokal maupun regional. Dengan pengalaman panjang, pernah menjadi wakil bupati dan juga Jombang, Mundjidah memiliki pemahaman yang mendalam tentang dinamika politik di Kota Santri. Begitupun juga Sumrambah yang memiliki pengalaman luas di legislatif maupun eksekutif.

“Artinya dari pengalaman panjangnya ini, 01 oke lah. Kemudian dari sisi substansinya apa yang disampaikan oleh 01 karena sebagai incumbent, maka otomatis memiliki data. Jadi apa yang disampaikan 01 itu berbasis data semua,” kata dosen yang juga sosiolog ini.

“Karena ada dari pengalaman 2019 itu ada calon incumbent kalah datanya dengan penantang. Persoalan itu, tapi yang terjadi semalam bahwa baik Bu mundjidah maupun mas rambah memiliki data itu, dan ini permulaan yang bagus,” lanjut dia

Meski dinilai Paslon Petahana unggul dalam debat perdana Pilkada Jombang, Mukari juga mengkritisi. Kritikan itu pada persoalan pendidikan. Ia menyebut bahwa marger atau penggabungan pendidikan tidak hanya faktor berkurangnya penduduk setempat.

Tetapi juga karena berkembangnya beberapa pendidikan di luar pendidikan sekolah negeri yang menawarkan pilihan pilihan pendidikan yang berbeda dengan di SD Negeri.

“Sehingga alternatif pilihan masyarakat banyak di sekolah itu,” ujar akademisi asal Jombang ini.

Kemudian, kata dia, berkembangnya juga pondok pesantren menjadi alternatif pilihan bagi orang tua untuk menitipkan anaknya di pendidikan tersebut. Akibatnya beberapa sekolah kekurangan murid.

“Saya kira perlu pendalaman penelitian lebih lanjut tentang mengapa banyak sekolah negeri yang tutup,” katanya.

Lalu, tentang kesejahteraan kemudian peningkatan industrialisasi. Masalah itu selalu diusung setiap calon, apalagi para calon itu sudah memiliki rekam jejak yang jelas. Nah ketika terlalu banyak memberikan janji-janji tentang bantuan dan sebagainya, itu dalam realitasnya APBD Jombang TDK mencukupi, itu menjadi persoalannya.

Persoalan petani menghadapi panen yang harganya anjlok, lalu subsidi pupuk, itu selalu mengemuka di setiap pencalonan, namun tidak pernah tunta dan selalu jadi persoalan terus menerus.

“Kemudian semakin berkurangnya lahan pertanian ini ironis, karena begitu mudahnya menguningkan lahan yg hijau untuk properti dan perusahaan di tanah-tanah produktif ini kan persoalan yang harus dihadapi juga,” tandasnya.

Debat perdana Pilkada Jombang 2024 diikuti dua kontestan Paslon Bupati dan wakil bupati. Yakni Mundjidah-Sumrambah dan Warsubi-Salman.

Debat ini menghadirkan 5 orang akademisi sebagai panelis. Yaitu Profesor Kacung Marijan dari Unair (Universitas Airlangga), M.K Mawardi P.Hd dari Unair, Irfan Wahyudi P.Hd, Dr Ikwan Setiawan, serta Ainur Rofiq, P.Hd dari Universitas Brawijaya. (ZA)

You may also like