Malam Gelap Gulita, Penguhubung Jalan Banjarnegara-Kebumen Minim Fasilitas

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, Banjarnegara – Meskipun jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Kebumen, melalui Pagedongan dianggap baik, namun saat ini masih terdapat sejumlah masalah yang harus segera ditangani, khususnya minimnya fasilitas dan perlengkapan jalan.

Wilayah ini sangat berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas, terlebih kendaraan yang melintasi pada titik menanjak, tikungan curam, dan turunan yang terjal.

Selain itu, sejumlah lokasi tersebut juga sangat minim pengamanan jalan yang memadai seperti godrile atau pengaman jalan, sehingga pengguna jalan sangat rentan menjadi korban kecelakaan yang terjadi.

Selain itu, minimnya rambu peringatan yang jelas pada beberapa titik rawan di wilayah akses pendidikan seperti SMP Negeri, MTS, MI, dan SD juga sangat diperlukan. Hal ini dapat mengurangi potensi kecelakaan pada anak-anak sekolah.

Untuk mengatasi kendala ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara harus berperan aktif dalam memperbaiki kondisi jalan, terutama pada lokasi yang rawan seperti tikungan tajam, turunan yang terjal, dan titik-titik yang cukup berbahaya lainya.

Diharapkan, dengan adanya pengaman jalan yang memadai, rambu-rambu peringatan yang jelas, serta penerangan yang cukup, dapat membantu memperkecil risiko kecelakaan oleh para pengguna jalan.

Hal ini akan membuat pengguna jalan merasa lebih aman, nyaman, dan terhindar dari ancaman kecelakaan yang bisa saja terjadi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banjarnegara Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi Wartawan melalui pesan WhatsApp, Jumat malam (18/10/2024) mengatakan, bahwa ia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah tersebut.

“Berdasarkan masukan kepada Pj Bupati Banjarnegara saat melakukan kunjungan ke beberapa kecamatan, untuk jalur Banjarnegara menuju Kebumen, Pemkab sudah menganggarkan untuk lampu penerangan jalan pada tahun anggaran 2025,” jelasnya.

Walau sudah terakomodir dana APBD, namun demikian pihaknya masih melihat kemampuan keuangan daerah. Karena keterbatasan anggaran maka akan diprioritaskan untuk daerah (tempat) yang sangat penting seperti tanjakan dan tikungan.

Termasuk juga untuk kebutuhan cermin cembung untuk tempat-tempat ekstrem di ruas jalan Banjarnegara – Kebumen. Sementara untuk penunjuk arah kita masih menunggu anggaran lebih lanjut.

“Untuk Kebutuhanjurang dan Keburuhduwur insyaallah di perubahan ini dapat aspirasi dari anggotanya DPRD Banjarnegara untuk penerangan jalan,” imbuhnya.

Kepala Desa Kebutuhjurang Sujarwo mengaku sering mendapat keluhan dari warga karena minimnya penerangan jalan di ruas jalan Kabupaten Pagedongan – Kebutuhjurang.

“Kami juga menyampaikan terimakasih, karena pemkab yang telah membangun ruas jalan Banjarnegara – Kebumen melalui Pagedongan, sehingga geliat perekonomian di desa – desa semakin maju,” ungkapnya.

Sujarwo menjelaskan, bahwa beberapa kendala dengan dibukanya akses jalan Banjarnegara – Kebumen diataranya lalu lintas menjadi padat, akan tetapi masih kurang rambu – rambu peringatan dan penunjuk jalan.

“Seperti di pertigaan Ponjen arah Gunungjati, pertigaan Watubelah, Pagedongan menuju Pesangkalan – Kebumen, Kebutuhjurang menuju Kubang – Wanarasa, Kembaran arah ke Kebumen, dari Duren menuju Kebondalem, Wanadri menuju Kebumen juga belun ada petunjuk arah dan juga penerangan jalan.” Ungkapnya.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah pengaman jalan (godrile) daerah rawan kecelakaan dan rambu-rambu rawan longsor serta rambu peringatan sekitar akses pendidikan, SMP Negeri, MTS, MI dan SD membutuhkan zebra cross.

Jarwo juga menjelaskan, untuk godrile penting dipasang di daerah perbatasan Kebumen Banjarnegara atau lokasinya disekitar longsoran di Dukuh Sirongge dan Dukuh Gelokan.

“Untuk Cermin Cembung kita membutuhkan dua buah untuk di pasangan di tikungan tajam di perbatasan Kebumen – Banjarnegara dan tikungan lemah Abang dan perbatasan Kebutuhjurang – Keburuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara.” Jelas Jarwo.

(Arief Ferdianto)

You may also like