BERITABERSATU.COM, Banjarnegara – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banjarnegara, H. Nuryanto menanggapi keras soal penyampaian dr. Amalia Desiana (Calon Bupati Banjarnegara) yang menyatakan dirinya paling banyak mendapatkan Black Campaign dan isu-isu negatif.
Diberitakan Beritabersatu.com sebelumnya, Amalia menyampaikan, “Mungkin pasangan kami (Amalia-Wakhid), paling banyak mendapatkan black campaign dan paling banyak mendapatkan isu-isu negatif.
Menurut Amalia, dirinya heran dengan banyaknya Black Campaign atau Kampanye Hitam di tahun Politik 2024. Hal itu disampaikan langsung oleh dr. Amalia Desiana, pada acara Silaturahim warga Nahdliyyin Banjarnegara, di Balai Budaya Banjarnegara. Kamis (12/9/2024).
Berikut pernyataan dr. Amalia Desiana, “Kok Bupatine wadon (masa Bupatinya perempuan) apa gus Wakhid mau jadi makmumnya mba Amalia, bahkan ada juga hembusan terkait berhijab karena ingin mencalonkan Bupati Banjarnegara.
Selain itu, black campaign lainya ialah “Pilih yang pribumi saja jangan pilih yang Cina, bahkan yang lebih kencang lagi menurut Amalia, “Jangan pilih anak Koruptor, karena buah jatuh tidak jauh dari pohonya.
Baca berita sebelumnya soal pernyataan dr. Amalia Desiana, pada link di bawah ini yang berjudul, “Black Campaign di Tengah Pilkada Banjarnegara, Amalia: Tak Ada Kata Haram Bagi Wanita Jadi Bupati”.
Black Campaign di Tengah Pilkada Banjarnegara, Amalia: Tak Ada Kata Haram Bagi Wanita Jadi Bupati
Menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh kubu lawanya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banjarnegara, H. Nuryanto meminta untuk menunjukan siapa yang melakukan Black Campaign tersebut.
“Selama ini selalu saya tegaskan, untuk tidak melakukan kampanye hitam, makanya silahkan tunjukan siapa yang melakukan Black Campaign, karena jika tidak dijelaskan bisa menimbulkan fitnah.” Tegas Nuryanto kepada Wartawan melalui pesan singkat WhatsApp. Selasa (1/10/2024).
Nuryanto juga menyampaikan, pilih pemimpin harus dilihat dari track record calon pemimpinya, yang nantinya akan memimpin Banjarnegara selama lima tahun ke depan.
“Atau barangkali memang itulah yang di rasakan oleh pasangan tersebut (Amalia-Wakhid) dan itu menjadi fakta, bahwa didalam memilih calon pemimpin haruslah dilihat track recordnya, karena pemimpin yang terpilih nanti akan memimpin selama 5 tahun.” Ungkap Nuryanto.
Pilkada Banjarnegara Tahun 2024, hanya menampilkan sosok dua pasangan kandidat, yaitu pasangan calon dr. Bugar Wijiseno dengan Fahmi Umar Irawan dan pasangan calon dr. Amalia Desiana dengan Wakhid Jumali, Lc.
(Arief Ferdianto)