Desakan Copot Kapolda Sulsel Terus Menggema dari Sulsel Hingga Jakarta

by Editor Muh. Asdar
26 comments

JAKARTA, BB – Desakan untuk mencopot Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, semakin meluas. Tuntutan ini tidak hanya terdengar di Sulawesi Selatan, tetapi juga menggema di Ibu Kota Jakarta.

Kamis, 12 September 2024, aksi unjuk rasa digelar oleh kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Serdadu Muda Nusantara (SEDARA) di depan Mabes Polri.

Para demonstran menuntut agar Kapolda Sulsel diperiksa terkait dugaan pelanggaran kode etik profesi. Irjen Pol Andi Rian dituding telah melakukan intimidasi terhadap wartawan yang meliput kasus pungutan liar (pungli) di wilayah hukumnya.

“Kami sangat kecewa karena alih-alih mendukung pemberantasan pungli, Kapolda justru melakukan intimidasi terhadap jurnalis yang bertugas menyuarakan kebenaran,” kata Muhammad Senanatha, koordinator lapangan aksi tersebut.

Senada dengan itu, Wahyudi, orator aksi, menegaskan bahwa pencopotan Kapolda Sulsel adalah langkah yang tepat jika dugaan intimidasi terhadap wartawan terbukti.

“Ini bukan hanya tentang wartawan yang diintimidasi, tapi juga soal kebebasan pers dan penegakan hukum yang harus dijalankan,” ujarnya.

Para demonstran mengancam akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.

Sementara itu, di Makassar, aksi serupa digelar oleh sekelompok mahasiswa yang berunjuk rasa di depan kantor Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel.

Mereka menuntut pencopotan Kasat Lantas Polres Bone, Kanit Regident Polres Bone, dan Kapolda Sulsel. Tuntutan ini dipicu oleh dugaan pungli di Satlantas Polres Bone, di mana Kapolda Sulsel diduga terlibat dalam membekingi praktik tersebut.

Tak hanya mahasiswa, desakan untuk mencopot Kapolda Sulsel juga datang dari sejumlah aktivis dan tokoh pemuda. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pinrang, Muhammad Zainal Arifin, Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Alwi Agus, serta Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Bulukumba, Agus Salim, turut menyuarakan tuntutan serupa.

Sorotan terhadap Irjen Pol Andi Rian juga disuarakan oleh Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT) Sulawesi Selatan, Farid Mamma, Ketua Umum Serikat Wartawan Media Online Republik Indonesia (SEKAT-RI), Ibhe Ananda, dan Ketua Umum Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Dewan Pimpinan Daerah Sulawesi Selatan, Akbar Hasan.

Sebelumnya, kasus dugaan intimidasi terhadap wartawan beritasulsel.com, Heri Siswanto, mencuat setelah ia melaporkan adanya pungli dalam penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satpas Polres Bone.

Setelah pemberitaan tersebut, Heri diduga menerima intimidasi langsung dari Kapolda Sulsel. Tak hanya itu, istrinya yang merupakan ASN Polri di Polres Sidrap juga dimutasi ke Polres Kepulauan Selayar, yang diduga sebagai bentuk balas dendam atas pemberitaan tersebut.

Kini, desakan pencopotan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi semakin kuat, dan berbagai pihak terus menunggu respons dari pihak berwenang terkait dugaan ini. (**)

You may also like

26 comments

Make sense 14 September 2024 -

Dulu ada kapolri yang mengakui, pendapatannya muncrat dari bawah, kapol2 memang terima setoran

Widodo Arif 15 September 2024 -

Kapolda Sulsel yg sekarang memang AGAK LAEN

Qtixe 15 September 2024 -

Apakah wartawan gak begitu juga

Rosyid 22 September 2024 -

Melihat orangnya, tidak cocok jadi pimpinan. Dia lebih cocok kalau di bagian teknis. Bukan pimpinan. Tempatkan saja di bagian teknis.

Joko Ranger 14 September 2024 -

Dipikir kerja di daerah nya sendiri bisa seenaknya, ternyata lebih berat dibandingkan kerja di daerah orang.

Mulyono 15 September 2024 -

Tidur pak

Daeng Syahrul 14 September 2024 -

Di Samsat Makassar (Saya) juga ada.pungutan liar oleh Petugas Polri bersama dg ASN pendamping nya, katanya biaya administrasi 10rb/urusan, minta bantuan cek fisik juga bayar 100ribu…padahal relase nya tidak dipungut biaya (gratis)

Cul 14 September 2024 -

Uda rahasia umum pengurusan sim belum bisa bersih sesuai harapan publik

Asril effendy 14 September 2024 -

Setoran berjenjang itu ada di kepolisian, dari pospol, ke polsek lalu ke polres lanjut ke polda… sulit dibuktikan makanya selalu dibantah… kami dari jakarta dukung hukuman kapolda sulsel andi Ryan yg AROGAN

Rosyid 22 September 2024 -

Budaya pungli di polisi memang sulit dihapus, kenapa, karena memang dasar orang ingin jadi polisi adalah mudah nyari duit haramnya itu. Apa dikira polisi itu peduli yg namanya haram atau halal? Gak peduli. Lha wong dasar agamanya juga amat sangat lemah kok. Memang tidak semua polisi seperti itu. Tapi sayangnya yg mentalnya bobrok itu lebih banyak. Yg bobrok mentalnya ini yg merusak citra polisi. Sedangkan yg baik malah diam.

Leonardo Silalahi 15 September 2024 -

Kalau Kapolri tidak melakukan tindakan sungguh memalukan institusi ini ,kemana lagi rakyat mencari keadilan

Supriyanto 15 September 2024 -

Indonesia sudah merdeka, Pungli, Antek antek belanda , tukang palak.. itu sudah enyah. Jadi jangan kamu buat kembali.

Supriyanto 15 September 2024 -

Indonesia sudah merdeka Bung!!!

Ekanadi 15 September 2024 -

Enak aja main copot

Anton 15 September 2024 -

Buat adek² Mahasiswa, silahkan ajak masyarakat juga bukankah hal ini dampaknya sangat luas? suarakan inspirasi dgn damai, terarah daan tetap mematuhi kaidah dalam berorasi menghargai hak pengguna jalan lainnya. semoga perjuangan adek2 Mahasiswa membuahkan hasil dan membantu masyarakat agar negeri ini bersih dari yang namanya pungli.

Echon 15 September 2024 -

Ewako sappo…
Ndak apaji dibilang jeruk makan jeruk (Kapolda Sulsel org Sulsel)

Agin 15 September 2024 -

Intinya belum ada yg berjalan sesuai aturan yang sebenarnya, entah sampai kapan, mungkin nanti jika semua instansi sudah diganti robot.

Amin 15 September 2024 -

Di polres luwu juga masih pungli urusan sim, kemarin sy perpanjang sim 1 minggu sebelum sim A mati,eeee kog malah biayanya sama dgn urus baru, habis hampir 500 ribu

Botom 15 September 2024 -

Case laka tunggal, mobil di derek ke pos lantas terdekat. Anjiiiir…. biaya derek di kuitansi 1,5jt, nego mpe 2 hari, 1jt unit baru boleh di ambil. (Bawa derek sendiri biaya cuma 300rb). Orang lagi kena musibah/kecelakaan, e malah di palak. Semoga usus perut para pemalak, busuk selamanya.

Yohanes L 15 September 2024 -

Untuk pembuatan SIM C & A baru di tenant SIM di Mal Trans Makassar kok mahal sekalian yaitu 450 rb untuk SIM C & 500 rb untuk SIM A, apakah itu standart yg di tetapkan POLRI ?

Kabayan 15 September 2024 -

MAHASISWA NASI BUNGKUS ! DEMO TERUS TIDAK PERNAH BELAJAR MALAH BUAT MACET ! OTAK KOSONG TAK PERNAH BELAJAR !

Reno Sastra Y 16 September 2024 -

Klo anda nggak pernah demo berarti anda gak guna… Dan justru anda yg otak kosong.
Masih banyak yg harus diperbaiki di negeri ini.
Nasi bungkus sangat berarti klo membawa perubahan
Nasi bungkus lebih berarti daripada anda Om
Klo mau nggak ada demo sono pergi ke kuburan

Irbah 18 September 2024 -

Biasanya demo segelintir org itu adalah demo bayaran dari orang yg tidak senang kepada Kapolda, POLITIK TRUS…. Ewaki Puang Jenderal

Comments are closed.