SULSEL, BB – Heri Siswanto, wartawan beritasulsel.com jaringan atau network Beritasatu.com, mengaku menerima telepon dari Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.
Dalam percakapan tersebut, Kapolda Sulsel marah besar karena Heri memberitakan adanya pungutan liar (pungli) dalam proses penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satpas Polres Bone.
“Dia (Andi Rian) marah-marah. Dia bilang, ‘apa masalahmu dengan polisi, mengapa kamu sering memberitakan yang miring-miring tentang polisi. Kamu tahu nggak kalau kamu memberitakan polisi, itu kamu menghajar institusi,” ungkap Heri menirukan ucapan Andi Rian pada Kamis (5/9/2024).
Tidak hanya itu, Heri juga mengungkap bahwa Andi Rian turut memarahinya karena pemberitaannya terkait kasus BBM subsidi yang ditangani Polres Sidrap.
“Dia juga marah karena saya memberitakan BBM subsidi yang ditangani Polres Sidrap. Dia bilang, ‘kamu juga kan kemarin yang ramai-ramai memberitakan BBM yang ditangani Polres Sidrap? Saya juga bingung apa maumu itu.’ Begitu yang dikatakan Andi Rian ke saya, dia marah-marah ke saya,” jelas Heri.
Selain dimarahi, Heri juga mengungkap bahwa istrinya yang bertugas sebagai ASN di Polres Sidrap dimutasi ke Polres Kepulauan Selayar, wilayah paling ujung di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saking marahnya, istri saya dimutasi ke Polres Selayar. Saya tidak tahu kenapa sampai Pak Andi Rian marah besar kalau Pungli SIM diberitakan,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah aktivis menduga bahwa kemarahan Jenderal Polisi berpangkat dua bintang tersebut terkait dengan adanya dugaan bahwa dirinya ikut menerima bagian dari hasil pungli tersebut.
“Ada dugaan Pak Jenderal keciprat sehingga marah-marah bila itu (pungli SIM) diusik atau diberitakan. Apalagi di Sulsel ini, hampir semua Polres melakukan itu (melakukan pungli SIM), maka tidak heran kalau dilindungi oleh jenderal,” ungkap sumber. (**)