PEMALANG,BB—Klinik Pratama Kartika 11 Pemalang menggelar penyuluhan tentang bahaya Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Aula Oerip Soemohardjo Makodim 0711/ Pemalang, Senin (5/8/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran prajurit TNI, PNS Komando Distrik Militer (Kodim) 0711/Pemalang dengan menghadirkan narasumber dr. Kartika Ayu Mekar Sari dari Klinik Pratama Kartika 11 Pemalang.
Dandim 0711/Pemalang, Letkol Inf Muhammad Arif melalui Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Cba Eko Budi Sardjono mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mencegah agar penyakit HIV/AIDS tidak menjangkiti prajurit serta keluarganya, karena penyakit ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bagi mereka yang terjangkit.
“Kepada anggota yang mengikuti penyuluhan apa saja yang akan disampaikan oleh nara sumber agar diperhatikan dengan baik sampai selesai, karena ini sangat penting sekali mengenai kesehatan diri kita sendiri,” kata Kasdim.
Sementara itu dr Kartika Ayu Mekar Sari dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa Aids adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.
“HIV adalah virus yang hanya dapat menginfeksi manusia dan membuat tubuh manusia turun sistem kekebalannya sehingga tubuh gagal melawan infeksi dan virus ini karakteristiknya adalah memproduksi diri sendiri di dalam sel manusia,” terangnya.
Selanjutnya, Perilaku beresiko tinggi terinfeksi HIV melalui suka berganti ganti pasangan, tidak menggunakan Kondom serta pengguna Narkoba suntik yang tidak mensterilkan jarum dan suka menggunakannya bersama-sama.
Untuk cara pencegahannya bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual (abstinensia), saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV dan pergunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko serta hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril.
“Diharapkan dengan kegiatan ini anggota mendapatkan tambahan ilmu di bidang kesehatan khususnya tentang bagaimana mencegah HIV AIDS dan IMS,” tandasnya.(usm)