Arak-arakan Gunungan Hasil Bumi Meriahkan Festival Budaya di Desa Bojongnangka

0 comments

PEMALANG,BB— Sebanyak 10 gunungan hasil bumi masyarakat petani di Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang di arak keliling kampung. Arak-arakan gunungan berisikan berbagai macam jenis sayuran hasil produksi pertanian itu, dalam Karnaval Festival Gelar Budaya di Desa Bojongnangka, Jum’at (2/8/2024).

Karnaval Festival Gelar Budaya di Desa Bojongnangka berjalan sangat meriah. Bagaimana tidak, dalam kegiatan Karnaval Festival Gelar Budaya banyak peserta yang mengikutinya. Mereka itu warga masyarakat Desa Bojongnangka menampilkan berbagai macam ide dan kreasinya. Tua muda semua ikut terlibat dalam kegiatan itu.

Tidak hanya itu, siswa dan siswi seluruh SD Negeri,TK dan PAUD serta TPQ juga semua ikut untuk meramaikannya. Sejumlah grup drumband juga ikut tampi, termasuk grup terbang kencer dan drumband ibu – ibu juga ikut tampil.

Tidak ketinggalan Kepala Desa Bojongnangka Wahmu beserta istri mengikuti jalannya arak-arakan gunungan dengan menggunakan kereta yang dihisap. Bagaikan bak seorang raja dan permaisurinya menaiki kereta kencana.

Penampilan mereka dalam kegiatan itu, sangat menarik, sehingga membuat ribuan warga dari berbagai desa di sejumlah wilayah kecamatan berdatangan untuk menyaksikannya.

Kepala Desa Bojongnangka Wahmu sangat bersyukur arak-arakan gunungan hasil bumi masyarakat petani dalam kegiatan karnaval Festival Gelar Budaya berjalan sangat meriah. Menurutnya dalam kegiatan itu ada sebanyak 10 gunungan yang masing-masing dari 10 RW yang ada di Desa Bojongnangka.

“Sepuluh gunung yang diarak keliling kampung, berasal dari 10 Rw yang ada di Desa Bojongnangka. Angka sepuluh itu, juga mengandung arti tersendiri, bagi masyarakat Desa Bojongnangka,”katanya.

Lebih lanjut Wahmu mengatakan selain arak-arakan gunungan, juga ada Pusaka Leluhur Desa Bojongnangka yang ikut diarak. Sedikitnya ada 17 Pusaka Leluhur Desa Bojongnangka.

Ditambahkan gelar seni budaya bertajuk Festival Budaya dan Bazar Bojongnangka 2024, banyak ragamnya. Diantaranya ada pesta rakyat dalam sajian pasar rakyat. Selain itu pentas seni, sedekah bumi, ruwatan dan pagelaran wayang golek serta pengajian umum.

Setelah gunungan hasil bumi itu di arak keliling kampung, kemudian dibawa ke lapangan pusat kegiatan. Semua gunungan disiapkan oleh peserta untuk diperebutkan dan warga yang berhasil mendapatkan hasil bumi itu, untuk ngalap berkah. (usm)

You may also like