MALANG, BB – Jalur alternatif yang sebelumnya meresahkan pengguna jalan, dengan kondisi jalan rusak berlubang serta sempit, kini jalur penghubung antara Kecamatan Kepanjen dengan Kecamatan Bululawang, sudah mulus dan telah dilakukan pelebaran oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUM) Kabupaten Malang.
Hal tersebut perlu dilakukan karena volume pengguna jalan di arral itu sangat ramai apalagi saat hari libur, ditambah lagi jalur itu tak jarang digunakan oleh kendaraan berat bermuatan tebu yang menuju ke pabrik gula Krebet Bululawang.
Kepala dinas Pekerjaan Umum Bina dan Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma menjelaskan bahwah jalur itu adalah salah satu program pemeliharaan secara merata.
“Pada jalan alternatif tembusan ketapang (Kepanjen) – Bulupayung Krebet (Bululawang) tujuannya adalah Memberikan rasa nyaman kepada masyarakat pengguna jalan khususnya pengendara, karena jalur itu ramai dan padat,” Jelas Khairul Selasa (4/6/2024).
Menurutnya karena jalan ini merupakan jalur alternatif namun padat yang melewat, dapat dibilang sebagai jalur perekonomian bagi warga tiga kecamatan, yaitu kecamatan kepanjen, Bululawang dan Gondanglegi, untuk itu pengerjaan sudah mulai rampung.
“Pengerjaannya itu bertahap, 2023 dan berlanjut sekarang 2024 bahkan juga sudah difungsikan, karena jalur alternatif yang sangat lebih sering digunakan sebagai jalur perputaran perekonomian warga yang ada di dua kecamatan,” terang Khairul.
Untuk mekanis pengerjaan Lokasi pengerjaan ada 3 titik pada jalur penghubung kecamatan yaitu Kecamatan Kepanjen, Bulilawang. Tepatnya berada di jalan masuk melalui dusun Ketapang Kepanjen dan kecamatan Bululawang alternatif Sukonolo dan Bulupayung Krebet.
“Untuk yang sudah selesai sesuai data, Ketapang, Sukonolo, Sumberjaya, dan Putukrejo, sedangkan secara berkelanjutan tentunya kami lakukan bertahap,” papar, Oong sapaan akrab Khairul Isnaidi.
Selain itu dirinya menjelaskan agar jalan tidak mudah rusak akan secepatnya dipasang atau dibangunkan draenase selokan penampung air, yang bertujuan agar air yang ada dijalan lansung terbuang ke selokan draenase.
“Kamipun Nantinya memprogram akan di pasang drainase terbuka, menuju pada alat penghilang energi air. Tujuannya agar air yang mengalir sudah tidak mempunyai energi dan tidak menggerus aspal, tanah sehingga kestabilan jalan terjaga,” tandas Oong. (HMZH/YNTY)