Kegiatan Rutin Tiap Ramadan, Komunitas LPS bersama OPIB Salurkan 3,5 Ton Beras ke Warga Kurang Mampu

0 comments

PEMALANG,BB—Ditengah melonjaknya harga beras di bulan suci Ramadan, komunitas Laskar Patih Sampun (LPS) membantu masyarakat tidak mampu berupa bagi-bagi 3,5 ton beras.

Tak sendirian, komunitas yang merupakan perkumpulan dari Anak Buah Kapal (ABK) perikanan yang bekerja di Taiwan itu juga dibantu dari Organisasi Pemalang Ikhlas Bersatu (OPIB) bersama-sama melakukan bakti sosial.

Bantuan 3,5 ton beras itu diberikan kepada ratusan warga yang kurang mampu di tiga puluh wilayah yang tersebar di dua Kabupaten yakin Pemalang dan Tegal. Masing-masing penerima mendapat 5 kilogram beras.

Koordinator Lapangan (Korlap) Komunitas Laskar Patih Sampun di Indonesia, Supardi mengatakan, kegiatan ini merupakan program rutin dilakukan oleh komunitasnya di bulan Suci Ramadan saat menjelang hari raya Idul Fitri.

“Total sebanyak 3,5 ton beras untuk ratusan warga kurang mampu. Bantuan ini diharapkan tentunya dapat mengurangi beban para penerima apalagi harga beras yang harganya semakin melonjak,” ujar Supardi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/4/2024).

Supardi mengatakan, dalam kegiatan bakti sosial itu pihaknya tak sendirian, pihaknya menggandeng Organisasi Pemalang Ikhlas Bersatu.

“Ini bentuk sinergitas kami antara komunitas LPS dan Organisasi Pemalang Ikhlas Bersatu. Semoga ke depan wujud sinergitas dan kerjasama ini akan terus terjalin dalam melakukan hal-hal yang positif,” katanya.

Menurutnya, kegiatan sosial lainnya pun rutin dilakukan diantaranya pemberian santunan anak yatim di setiap bulan Muharram.

“Selain bulan Ramadan, rutinitas kami menyantuni anak yatim setiap bulan Muharram dan juga sosial lainnya. Jadi kami bekerja sambil beramal,” ujarnya.

Menurutnya, sejak lahir 25 tahun silam hingga sekarang tetap eksis dalam hal kegiatan positif di masyarakat luas khususnya di masyarakat pesisir.

“LPS adalah salah satu organisasi yang banyak berkontribusi tentang perubahan sistem aturan perlindungan ABK yang ada di Taiwan,”terangnya.

Bahkan, komunitas Laskar Patih Sampun yang mendahului sebelum lahirnya organisasi serikat para pekerja perikanan maupun NGO (Non Governmental Organization) yang ada di Taiwan.

“Sebelum lahirnya organisasi, serikat dan NGO yang ada di Taiwan, LPS adalah salah satu yang mengawali itu. Bermula atas rasa keprihatinan serta fokus terhadap perlindungan ABK,” tandasnya.

Sebagai informasi, Komunitas Laskar Patih Sampun merupakan kumpulan para Anak Buah Kapal (ABK) perikanan yang bekerja di luar negeri berdomisli di Tangkang Taiwan (ROC).  Sejak berdiri 25 tahun silam, hingga sekarang komunitas ini terus eksis dalam kegiatan sosial ke masyarakat khususnya warga kurang mampu yang ada di wilayah pesisir pantai.

Komunitas ABK tersebut memiliki visi misi yakni ‘Bersatu, Melindungi, Bekerja dan Beramal. Adapun program komunitas tersebut antara lain pertahun mengadakan zakat yang nominalnya tidak ditentukan tergantung pendapatan per ABK.

Kemudian program lain berupa santunan anak yatim yang jumlah dan nominalnya tidak ditentukan menyesuaikan dari iuran ABK serta juga membuka donasi atau menerima pengajuan proposal pembangunan masjid dan mushola yang ada di Kabupaten Pemalang.

Tak hanya itu, program lain sesuai visi misi dari komunitas tersebut yakni memberikan kompensasi bagi ABK yang terkena sakit ataupun musibah kecelakaan yang telah tergabung menjadi anggota komunitas tersebut.

Terkait pendanaan, semua anggota yang tergabung dalam Komunitas LPS ini diwajibkan iuran per bulan ataupun ataupun iuran tambahan sesuai kesepakatan anggota.

(usm)

You may also like