PEMALANG,BB—Seorang ibu rumah tangga inisial WR (51) warga Kelurahan Kebondalem, Pemalang, Jawa Tengah melaporkan dugaan kekerasan yang menimpa anak lelakinya ke polisi.
Mirisnya, anak korban inisial MN (12) yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu diduga dianiaya oleh dua anak laki-laki yakni ZR (12) dan I (17) yang juga merupakan warga setempat atau tetangganya.
Menurut WR, dugaan penganiayaan tersebut diketahui ketika dia mendapati anaknya dalam kondisi luka dan bajunya ada bercak darah ketika pulang ke rumah.
Kepada WR, korban mengaku dibacok memakai celurit oleh ZR dan dicekik lehernya oleh I saat di depan TK Mulslimat 3 gang Bakti yang tak tak jauh dari rumah terlapor. Hal tersebut kerena kesal terhadap korban bermain petasan dianggap mengganggu warga.
“Kejadiannya Jum’at 8 Maret 2024 sekira pukul 19.00 WIB, saat itu anak saya bersama ketiga temannya hendak ke Alun-alun Pemalang. Pas dijalan di depan TK Muslimat 3 gang Bakti anak saya main petasan, tiba-tiba datang ZR bawa celurit langsung bacok anak saya,” terangnya.
“Tidak beberapa lama, datang I langsung mencekik anak saya. Untung saja warga sekitar melihat jadi anak saya di lepas,” imbuhnya.
Akibat penganiayaan itu, anak WR mengalami sejumlah luka sayatan dibagian jari tangan dan dengkul kaki kanan akibat sabetan celurit. Tak hanya itu, korban juga mengalami lebam bagian leher bekas cekikan terlapor.
Dia pun mengaku sempat mendatangi rumah terlapor namun orang tuanya terlapor enggan bertanggung jawab dan dinilai tidak ada etikat baiknya.
“Sempat saya datang ke rumahnya, namun orang tua terlapor, seakan anaknya itu tidak bersalah, hanya minta berdamai saja tanpa ada tanggungjawabnya,” ujarnya.
Kemudian, keesokan harinya WR pun membawa anaknya berobat ke rumah sakit untuk dilakukan visum.
Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut, sudah dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pemalang.
(usm)