Ratusan Buruh di Pemalang Demo PT Cahaya Timur Garmindo, Ini Tuntutannya

0 comments
Buruh demo di PT. Cahaya Timur Garmindo (CTG)

PEMALANG,BB—Ratusan buruh melakukan unjuk rasa ke PT Cahaya Timur Garmindo (CTG) yang berlokasi di jalan Lingkar Pantura, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024).

Aksi unjuk rasa itu dipicu terkait penolakan penutupan pabrik secara sepihak oleh pihak manajemen PT. CTG tanpa memenuhi hak-hak para karyawan diantaranya pembayaran gaji di bulan Februari 2024 dan sisa tunggakan THR 50 persen di Tahun 2022.

Pantauan di lokasi, dalam orasinya para buruh membawa sejumlah poster-poster tuntutan bertuliskan ‘ Kami Mau Kerja Buka Gemboknya, Jangan Korbankan Karyawan hingga Kami Menuntut Hak Gaji dan THR Mohon Dibayarkan’.

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan pintu masuk pabrik garmen tersebut membuat arus lalu lintas di jalan Lingkar Pantura Pemalang menuju ke Jakarta macet.

Human Resource Development (HRD) PT Cahaya Timur Garmindo (CTG) Titut, yang ikut dalam aksi tersebut menjelaskan, pemilik perusahaan memiliki persoalan internal yang seharusnya tidak mengorbankan para pekerja.

Menurut Titut, sebagaimana informasi pada pengumuman yang ditempel pada gerbang pabrik, pemilik PT CTG telah menjual gedung dan aset pabrik kepada pengusaha asal Korea dengan harga Rp 60 miliar dengan tanda jadi Rp 13 miliar.

“Pemilik perusahaan PT CTG informasinya telah menjual seluruh aset pabrik, tetapi penjualan itu tidak diketahui oleh pihak manajemen bahkan akses ke pabrik telah dikunci dan tidak memberikan hak-hak karyawan,” terang dia.

Dia mengatakan, gaji yang seharusnya dibayarkan pada 8 Maret 2024 hingga kini tidak ada kejelasan karena seluruh dokumen yang berkaitan dengan karyawan telah dibawa oleh pihak legal perusahaan.

“Gaji bulan Februari yang seharusnya dibayarkan pada 8 Maret tidak jelas karena seluruh akses pabrik ditutup. Selain itu, uang Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2023 lalu baru dibayar 50 persen,” ujarnya.

“Ini ada persoalan internal perusahaan, tetapi para buruh malah menjadi korban, kasihan nasibnya apalagi sebentar lagi mau puasa dan lebaran,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang, Umroni berjanji akan memfasilitasi para buruh dengan pihak perusahaan karena sebagaimana aturan yang berlaku perusahaan wajib memberikan hak para pekerja.

“Tuntutan seluruhnya sudah kami catat dan besok akan segera dilakukan pertemuan antara pihak perusahaan dan perwakilan buruh. Sebab perusahaan dimiliki warga negara asing sehingga harus menggunakan mekanisme yang tidak mudah,” katanya.

Pantuan beritabersatu.com di lokasi, aksi unjuk rasa para buruh PT CTG tersebut berjalan lebih 3 jam hingga menyebabkan jalan Lingkar Pantura Pemalang alami kemacetan panjang.

Namun begitu, aksi yang didominasi oleh kaum perempuan itu berjalan tertib dan aman dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Pemalang.

Massa buruh juga mengancam bakal melakukan unjukrasa serupa dengan jumlah yang lebih besar jika tuntutan dan hak-hak karyawan tidak direalisasikan. (usm)

You may also like