JAKARTA,BB—Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan, Hasto Kristyanto menanggapi pernyataan Presiden Jokowi saat bertemu dengan mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto tepat dua hari sebelum dideklarasikan Gibran Rakabuming menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi mengatakan kepada Andi Widjajanto bahwa kalian hebat kalau bisa kalahkan saya.
Tak sampai disitu, Andi Widjajanto juga membongkar isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi menyinggung bahwa dirinya tidak akan dikalahkan oleh parpol koalisi pengusung Ganjar-Mahfud.
Menanggapi itu, Hasto menilai pernyataan itu tidak layak dikeluarkan dari sosok pemimpin. Sebab, menurutnya seorang pemimpin haruslah rendah hati.
“Kalau bisa mengalahkan saya anda hebat, itu kan sebenarnya bukan suatu pernyataan yang bijak seorang pemimpin. Seorang pemimpin itu haruslah rendah hati,” kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahhfud, Minggu (11/2/2024).
Seperti diberitakan sebelumnya dari Suara.com, Sabtu (10/2/2024). Mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto membongkar isi pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dua hari sebelum Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Dalam dialog di political show podcast yang ditayangkan di Youtube CNN Indonesia, Rivana Pratiwi, pembawa acara, menanyakan kebenaran kabar Andi Widjajanto dipanggil Jokowi sebelum deklarasi Gibran.
“Jokowi sempat memanggil anda dan beberapa orang terdekatnya dan menyampaikan bahwa ga ada yang bisa mengalahkan Prabowo-Gibran, anda-anda semua ini ga bisa mengalahkan Prabowo-Gibran, dua hari sebelum pengumuman Gibran sebagai cawapres,” ujar Rivana.
Andi Widjajanto membenarkan adanya pertemuan itu. Ia mengatakan, ada tiga poin yang disampaikan Jokowi saat itu.
“Jadi kira-kira Prabowo pasti menang, PSI akan masuk parlemen, nomor tiga, suara PDIP akan turun. Itu yang dinyatakan Pak Jokowi. Di situ Pak Jokowi mengatakan, kalian hebat kalau bisa mengalahkan saya,” tutur Andi.
Menurut Andi, dirinya tidak mempermasalahkan pernyataan Jokowi mengenai Prabowo menang dan PSI masuk parlemen.
Namun yang membuat Andi Widjajanto tidak terima adalah pernyataan Jokowi yang akan membuat suara PDIP turun. Di titik itulah, Andi mengambil keputusan berbeda jalan dengan Jokowi.
“Tapi ketika Pak Jokowi mengatakan suara PDIP turun di situ saya masalah. Dalam hati bapak masih kader kenapa membuat rencana untuk menurunkan suara partai sendiri. Di situ kemudian ya saya harus beda,” ujar dia.
Andi mengaku hanya diam dan mendengar saja ketika Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurutnya, Jokowi sudah berubah signifikan dari awal perkenalan mereka.