Menelisik Dugaan Fee 40 Persen Disdik Sinjai

0 comments

SINJAI, BB — Isu terkait adanya penyetoran fee sebesar 40 persen, dari salah satu penerbit Buku (Erlangga) ke Dinas Pendidikan Sinjai, dan Kepala Sekolah sebagai bentuk komitmen atas kerjasama yang dilakukan, kian jadi perbincangan hangat.

Rumor ini mulai menyeruak sejak beberapa hari terakhir. Hal ini setelah beredarnya tangkapan layar percakapan antara salah seorang operator sekolah di SD 76, Mansyur dengan penyedia buku Intan Pariwara.

Dalam isi pesan tersebut, pihak Intan Pariwara meminta agar pihak sekolah tetap memesan buku kepadanya. Bahkan dalam pesan itu juga menyebut biaya fee itu konon akan memberangkatkan kepala sekolah ke luar provinsi.

Menelisik informasi tersebut, Mansyur, operator sekolah di SD 76 yang doknfirmasi terkait isu fee 40 persen yang diberikan oleh Erlangga dan dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah, mengakui bahwa handphonenya digunakan untuk mengirim pesan tersebut tanpa sepengetahuannya.

Dalam penjelasannya, Mansyur mengaku tak tahu adanya pesan Whatsapp yang dikirimkan kepada Ari, pihak Intan Pariwara. Dia curiga, pesan ini ditulis sendiri oleh Ari.

Kecurigaan itu muncul karena Mansyur pernah memesankan buku SD 182 Sinjai Barat ke Intan Pariwara. Namun, pesanan tersebut dibatalkan sehingga Ari meminjam Hp milik Mansyur untuk menyampaikan ke bosnya atas pembatalan itu.

“Dia pinjam HP saya karena Hp nya lowbat, katanya mau hubungi bosnya karena sudah terlanjur dikirim bukunya, kejadian ini sekitar bulan Mei lalu,” ungkapnya, rabu (3/1/2023)

Dia pun curiga pesan tersebut dibuat sendiri oleh Ari melalui Hp milik Mansyur lalu dikirimkan ke Hp pribadinya. “Yang jelas bukan saya yang mengetik, saya tidak pernah menulis pesan se-formal itu, setelah dia gunakan Hp Ku dulu saya juga tidak perhatikan karena sudah saya anggap saudara dan tidak menyangka diperlakukan seperti ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menulis pesan seperti itu. Terlebih lagi Mansyur bukan kepala sekolah ataupun bendahara yang tahu persoalan anggaran dan lainnya.

Tanggapan Kepala Sekolah Terkait Perjalanannya ke Jakarta-Bandung

Kepala SD 41 Samaenre, Sinjai Selatan, Darmawati Tahir yang dikonfirmasi terkait perjalanannya ke Jakarta-Bandung beberapa waktu lalu mengaku menggunakan dana pribadi. Bukan berdasarkan fee anggaran buku yang dikumpul melalui penyedia.

“Itu tidak benar kami gunakan dana pribadi, tidak ada komitmen sama sekali, makanya yang berangkat dulu yang mau saja, tidak ada paksaan,” tegas Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Sinjai Selatan itu.

Pernyataan yang sama diutarakan oleh Yusuf, Kepala SD 68 Manipi. Dia membantah pemberangkatannya ke Jakarta-Bandung melalui fee dari Erlangga. “Itu tidak benar, saya juga sudah minta penjelasan Pak Mansyur, katanya Hpnya dimanfaatkan, bukan dia mengetik,” tambahnya.

Erlangga Keberatan Disebut Setor Fee 40 Persen ke Disdik Sinjai

Koordinator Erlangga Kabupaten Sinjai, Izar mengaku keberatan atas tuduhan yang dialamatkan kepada perusahaannya. Dia menegaskan bahwa tidak ada komitmen antara Erlangga dengan Dinas Pendidikan Sinjai.

Terlebih lagi dengan besaran yang tinggi 40 persen. “Itu tidak benar dan tidak berdasar, kami tidak ada komitmen dengan Dinas Pendidikan, kami kerja sama langsung dengan sekolah, itu pun sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP),” tegasnya, Selasa (2/1/2024).

Selain itu, dia membantah terkait tuduhan akan memberangkatkan kepala sekolah ke luar provinsi. Menurutnya, hal tersebut sangat tidak benar.

“Kami juga sangat keberatan, kenapa cuma Erlangga yang disebut padahal ada banyak penerbitan yang membangun kemitraan dengan sekolah, bukan hanya Erlangga,” urainya.

Atas dasar itu, tuduhan atas isu ini dinilainya sebagai persaingan bisnis yang ingin menjatuhkan Erlangga. “Ada pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan sehingga menyampaikan informasi yang tidak berdasar,” pungkasnya. (**)

You may also like