Pimpin Rakor Terakhir, Ketua TP PKK Sinjai Tekankan Penangan Stunting dan Gizi Buruk

0 comments

SINJAI, BB — Berlangsung di Command Centre Rumah Jabatan Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sinjai, Hj. Andi Nurhilda Daramata Seto memimpin rapat koordinasi (Rakor) II Tim Penggerak PKK tingkat Kabupaten.

Rakor ini sendiri merupakan rakor terakhir dimasa kepemimpinan Andi Nurhilda. Senin, (18/9/2023).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Yuhadi Samad selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pembina menyampaikan terima kasih kepada para Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa dan Kelurahan karena telah meluangkan waktunya ikut dalam rakor tersebut.

Terlebih kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten yang bersedia hadir memberikan arahan pada rakor ini.

“Kami dari OPD pembina tentu mengucapkan terima kasih atas sinergi, kolaborasi yang selama ini terjalin dengan baik sehingga tugas-tugas kami, salah satunya di bidang kelembagaan bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sinjai, Hj. Andi Nurhilda Daramata Seto menekankan realisasi 10 program PKK di masing-masing wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai. Selain itu dia menyampaikan beberapa poin yang menjadi perhatian TP PKK pusat yang harus dijalankan di tingkat Kabupaten.

“Saya telah mengikuti rapat koordinasi bersama dengan PKK Pusat dan beberapa poin menjadi penekanan Ketua TP PKK Pusat salah satunya evaluasi pendataan dasa wisma pada sembilan Kecamatan. Alhamdulillah di Sinjai sudah ada beberapa Kecamatan yang dasa wismanya lengkap atau tertinggi diantaranya Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Timur dan Kecamatan Sinjai Tengah,” ungkapnya.

Selain dasa wisma, Istri Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) itu juga menekankan terkait penanganan stunting dan gizi buruk. Karenanya dia meminta Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk intens turun dilapangan melakukan pemantauan dan mengecek langsung data-data sunting yang ada di Posyandu atau di Puskesmas.

“Saya harapkan ibu-ibu PKK untuk intens turun dilapangan melihat di posyandu dan Puskesmas apakah data stunting sudah akurat atau tidak karena biasanya data di pusat dan Kabupaten berbeda misalnya data di pusat ada 3 tapi di Kabupaten ternyata hanya 1. Jadi kita berharap angka Stunting di Kabupaten Sinjai benar-benar bisa kita tekan. Karena jangan sampai setelah saya berakhir angka Stunting di Kabupaten justru malah meningkat,” pungkasnya. (**)

You may also like