PEMALANG,BB — Jajaran personil Polsek Comal Polres Pemalang menyambangi sejumlah sekolah. Hal Itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja yang menyasar generasi muda khususnya kalangan para pelajar.
Salah satunya yang dilakukan Wakapolsek Comal saat menjadi pembina upacara di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Comal, menghimbau para pelajar agar menjauhi perilaku menyimpang, seperti bullying atau perundungan dan tawuran, Senin (14/8/2023).
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya melalui Kapolsek Comal, AKP Heru Irawan mengatakan, imbauan ini dilakukan di sejumlah sekolah SMA sederajat, yakni SMAN 1 Comal, SMK Nusantara Comal, SMK Muhammadiyah 6 Comal dan SMK Islam Nusantara Comal.
“Kami menggandeng kepala sekolah untuk bekerjasama dalam meningkatkan kedisiplinan para pelajar, salah satunya dengan hadir menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah, agar pesan-pesan kamtibmas dapat tersampaikan,” kata dia.
Dia mengatakan, aksi kenakalan remaja yang kerap melibatkan pelajar perlu penanganan dan perhatian dari semua pihak, demi terwujudnya generasi muda yang taat dan patuh terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
“Kami menyadari tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk dari para pendidik dan orang tua, agar pelajar tetap dalam pengawasan dan tidak terjerumus kasus kriminalitas,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Comal, Sanyoto mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh kegiatan pembinaan dan penyuluhan dari jajaran kepolisian kepada para pelajar di sekolah.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini, supaya anak-anak (pelajar) memang terkondisi bisa tertib, baik di sekolah maupun di luar sekolah,” kata dia.
Untuk mencegah kenakalan remaja, Sanyoto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Comal, terkait adanya dua pelajar dari sekolahnya yang diamankan di Polres Brebes beberapa waktu lalu.
“Kami sudah mengantisipasi dengan memanggil anak, lalu memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada anak tersebut,” tuturnya
“Seperti penyimpangan perilaku anak, yang barangkali ingin mencari jati diri melalui kegiatan yang tidak bermanfaat ini bisa diatasi, atau kami cegah sedini mungkin,” pungkasnya. (USM)