BONE, BB — Kasus penganiyaan diduga dilakukan kelompok pemuda yang masih dalam penyelidikan aparat kepolisian Polsek Cina, Polres Bone terus berlanjut. Bahkan, korban melalui kuasa hukumnya, Dr H.Sulthani, S.H.,M.H. Mengajukan permohonan perlindungan hukum kepada Kapolres Bone pada Rabu (9/8/2023), tujuannya agar korban bernama Samsir mendapat keadilan oleh Polsek Cina.
Hal itu disampaikan Dr H.Sulthani, S.H.,M.H. Menurut dia, kasus penganiayaan Diduga akibat adanya kerumunan kelompok pemuda yang didatangi Samsir yang mengakibatkan Samsir jadi korban penganiayaan hingga mengalami kondisi memprihatinkan. Itu sebenarnya polisi dengan cepat bisa mengamankan pelakunya jika bersungguh-sungguh.
“Sebenarnya petugas kepolisian cukup mudah mengamankan pelaku, sebab pada saat kejadian banyak warga yang menonton dan itu sebagian bisa dimintai keterangan. Bahkan saat kejadian ada motor yang sempat diamankan lalu kemudian dikembalikan ke pemiliknya. Nah menurut kami, pemilik motor ini bisa dimintai keterangan secara jujur apa yang dilihat, didengar pada saat kejadian berlangsung. Tapi kami rasa petugas lebih profesional dalam penyelidikan,” kata H. Sulthani.
Kendati demikian berharap agar petugas kepolisian Polsek Cina dengan cepat mengungkap pelaku penganiaya kliennya (Samsir)
“Kami berharap agar Polsek Cina dengan cepat menangkap pelaku penganiaya klien kami, sehingga Polri ditengah masyarakat betul-betul responsibilitas dan transparansi berkeadilan sebagaimana tagline Polri Presisi,” cetusnya.
Sulthani menambahkan bahwa sebelumnya ia telah mendatangi Polsek Cina dan disambut baik Kanit Reskrim, Aipda Arwan dalam pertemuan itu Kanit Reskrim berjanji serius menangani kasus penganiayaan yang dialami korban (Samsir)
“Kami telah mendatangi Polsek Cina terkait insiden penganiayaan dilakukan oleh kelompok pemuda yang sementara penyelidikan Polsek Cina. Kedatangan kami di Polsek Cina mendapat pelayanan yang cukup baik oleh Kanit Reskrim, Aipda Arwan. Beliau berusaha mengungkap pelaku penganiaya klien kami. Dan kami selaku kuasa hukum korban sangat mengapresiasi semangat Pak Kanit yang bersungguh-sungguh berusaha mengungkap tindak pidana tersebut dengan harapan pelaku menjadikan pelajaran untuk tidak mengulangi perbuatan yang menyakiti orang lain. Dengan demikian kasus ini terungkap maka berkurang pula angka kejahatan di wilayah Kecamatan Cina, sehingga masyarakat merasakan kenyamanan. Semoga dalam waktu tidak terlalu lama Polsek Cina berprestasi menangkap pelakunya,” harap Sulthani.
Sebelumnya Pria bernama Samsir menjadi korban penganiayaan dilakukan kelompok pemuda yang terlibat bentrok di pernikahan keluarganya.
Menurut perempuan Suryani yang merupakan istri korban (Samsir), insiden itu terjadi saat berlangsungnya pesta pengantin dirumah keluarganya di Desa Kawerang, Kecamatan Cina Kabupaten Bone (23/8/2023)
Kala itu Suryani bersama suaminya turut menghadiri pesta pengantin. Dan ia dan suaminya tak menyangka jika peristiwa kerusuhan itu terjadi hingga mengakibatkan suaminya (Samsir), jadi korban penganiayaan dari dua kelompok warga yang bertikai.
“Kami keluarga mempelai tidak menyangka bahwa akan terjadi kerusuhan di pesta pengantin keluarga kami. Dari kejadian itu suamiku jadi korban penganiayaan yang dilakukan kelompok berseteru itu,” kata Suryani.
Sementara itu korban Samsir mengungkapkan, sebelum dua kelompok pemuda itu terlibat saling serang, dirinya saat melihat dua kelompok pemuda yang tengah berada di area panggung musik mereka tampak dengan gelagat mencurigakan sehingga dirinya menghampirinya dengan maksud hendak mengetahui yang dilakukan kedua kelompok pemuda tersebut.
“Ketika saya menghampiri mereka dua kelompok pemuda itu, tetiba diantara mereka langsung memukuliku dengan menggunakan benda tumpul, situasi pun berubah gaduh kedua kelompok terlibat saling serang dengan saling lempar batu hingga tamu undangan yang hadir pada berhamburan. Saya saat itu dalam kondisi terkapar. Tapi masih sempat mendengar keributan itu serta suara batu yang diguyur kedua kelompok pemuda terlibat saling serang,” kata Samsir.
Dari kejadian ini. Samsir menderita luka yang cukup memprihatinkan. Bahkan pada batang hidungnya tampak bengkok dan sering mengeluarkan darah hitam dari hidung, selain itu Samsir juga mengalami gangguan pada nafas.
Pihak keluarga korban (Samsir), menduga jika luka yang dialami Samsir itu mempengaruhi pada bagian syaraf. Apalagi pada mata Samsir juga tidak normal.
“Kemungkinan syaraf mata suamiku juga terganggu karena terkadang saat mengarahkan pandangannya tampak melihat cahaya silau seperti cahaya kilat. Itu akibat dari hantaman benda tumpul yang digunakan pelaku. Suamiku yakin jika luka dideritanya itu bukan akibat lemparan batu. Tapi sebuah benda tumpul karena saat pelemparan batu dilakukan pelaku dilokasi cukup banyak penonton dan pastinya banyak penonton yang jadi korban lemparan batu,” kata Suryani. (**)
Editor: Arjuna Sakti