Tolak Direvitalisasi, Puluhan Pedagang di Pasar Tangglok Kebondalem Pemalang Bentangkan Spanduk

by Editor Muh. Asdar
0 comments

PEMALANG, BB — Rencana renovasi atau revitalisasi Pasar Tangglok di Kelurahan Kebondalem, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah mendapat penolakan dari puluhan pedagang, Senin (3/7/2023) pagi.

Penolakan puluhan pedagang tersebut, diwujudkan dengan membentangkan spanduk didalamnya bertulisakan ‘Kami Aliansi Pedagang Pasar Tangglok Kebondalem Menolak Renovasi Pasar’. Dalam spanduk penolakan itu juga dibubuhi tanda tangan sejumlah pedagang.

“Alasan penolakan kami kondisi pasar saat ini masih sepi. Dan pasar Tangglok ini Tangglok ini kan bukan pasar rakyat yang dikelola oleh pemerintah,” ujar salah seorang pedagang kepada Beritabersatu.com.

Menurut pedagang yang enggan untuk dikutip namanya menyebut bahwa, jika pasar renovasi oleh pihak swasta atau pihak ketiga nantinya mereka akan dibebani pembayaran sewah kios atau lapak yang baru.

“Kami bukan menolak dengan rencana revitalisasi (renovasi). Silahkan pasar direvitalisasi, tapi jangan membebani kami melalui pihak ketiga / pendana (swasta),” katanya.

Selain itu, para pedagang merasa keberatan dengan biaya renovasi per kios yang dinilai sangat mahal mencapai hampir Rp 50 juta, dan untuk lapak los pedagang dibebankan biaya renovasi Rp 8 juta.

“Sekarang kami sudah punya kios yang masih layak untuk kita berdagang. Walaupun saat ini sedang sepi, usai pandemi juga belum pulih total,” tambahnya.

Selain itu juga, adanya minimarket di depan pasar omset penjualan maupun pendapatan para pedagang mengalami penurunan sangat drastis.

”Kalau pun mau direnovasi ya sekedarnya jangan merubah tatanan yang sudah ada, dan jangan membebani kami,” ujarnya.

“Oleh karena itu, kami para pedagang melakukan berbagai upaya untuk membatalkan rencana renovasi Pasar Tangglok oleh pihak swasta (pendana), salah satu cara kami dengan menandatangani petisi di spanduk,” pungkasnya.

Terkait hal tersebut, Lurah Kebondalem, Amad Suhedi, membenarkan adanya rencana renovasi pasar Tangglok oleh pihak ketiga (swasta).

Ia pun mengaku rencana renovasi pasar sudah disosialisasikan sejak beberapa bulan yang lalu. Hingga terakhir pada tanggal 28 Juni 2023 pihak kelurahan juga sudah memberitahukan bahwa Pasar Tangglok akan direnovasi pada awal bulan ini (Juli 2023).

“Iya, beberapa bulan lalu sudah pernah disosialisasikan dan negosiasi harga terkait rencana renovasi pasar. Sudah pernah terjadi kesepakatan untuk biaya renovasi kios senilai Rp 48 juta per kios kemudian untuk lapak los Rp 8 juta per lapak,” kata Amad.

Amad Suhedi mengungkapkan bahwa, jika saat ini terjadi penolakan para pedagang adanya renovasi pasar tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke para pedagang.

“Niat kami hanya ingin agar pasar terlihat indah, rapi, bersih, aman serta nyaman untuk transaksi para pedagang dan pembeli itu saja niatnya,” ungkapnya.

“Saya tidak Ingin nantinya timbul kesan timbul fitnah yang kurang baik atas diri. Jadi kesimpulan saya sebagai lurah yang sebentar lagi akan purna, maka renovasi ini di tunda atau dibatalkan saja dulu. Terserah nanti kedepan setelah saya sudah purna mau dilanjut atau tidak,” pungkasnya. (USM)

You may also like