Angka Kemiskinan Ekstrem di Pemalang Tahun 2023 Turun 9 Persen

PEMALANG,BB — Plh Bupati Pemalang, Moh Sidik menyebutkan angka kemiskinan ekstrem didaerah itu turun hingga 9 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya. Kini menjadi 2,78% atau 33 ribu kepala keluarga.

Hal tersebut disampaikan Moh Sidik usai mengikuti Zoom meeting Evaluasi Pelaksanan dan Percepatan Intervensi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim (PKE) bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Warga miskin tersebut tersebar di 25 desa di Kabupaten Pemalang,” tuturnya di Command Room Diskominfo setempat (Rabu, 7/6/2023).

Sidik menjelaskan delapan pelayanan dasar itu digunakan untuk mengukur angka kemiskinan ekstrim secara global. Delapan pelayanan dasar ini yang mempengaruhi ekstrem atau tidak ekstrem kemiskinan di Kabupaten Pemalang.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan upaya intervensi terhadap 8 layanan dasar tersebut.

Delapan layanan dasar ini yakni, Rumah Tangga Layak Huni (RTLH), air, listrik, jamban, anak tidak sekolah ( ATS), disabilitas, Stunting, dan pengangguran.

Dalam kesempatan itu Sidik memberikan contoh bentuk intervensi yang dilakukan terhadap delapan layanan dasar guna tercapainya target PKE di wilayahnya.

Misalnya upaya intervensi terhadap layanan dasar RTLH dilakukan melalui APBD provinsi, APBD Kabupaten, Baznas maupun dari CSR.

“Mudah mudahan nanti semakin tahun semakin bagus artinya bisa teratasi lah RTLH, Kemudian layanan dasar lain seperti disabilitas setelah dilakukan upaya intervensi sudah bisa teratasi semua,” terangnya.

“Disabilitas sudah terintervensi semua kemudian yang layanan air juga sedang melakukan intervensi melalui APBD provinsi, kabupaten dan PDAM, kemudian jamban tinggal sedikit,” sambungnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pemalang juga terus melakukan terobosan melalui program-program untuk menekan angka kemiskinan ekstrem agar tercapainya target 0% pada Tahun 2024.

“Jadi sekarang sedang kita target per tahunnya harus selesai sekian secara bertahap sehingga pada 2024 nanti diharapkan bisa sesuai target 0%. Kalau program terobosan seperti satu guru satu ATS misalnya seperti itu,” kata Sidik didampingi Kepala Bappeda Sudjarwo dan Plt Kepala Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang Rosi Kartika Dewi
(USM)