Disebut Merugi Miliar Rupiah, Plt Bupati Lakukan Audit Investigasi PT. Aneka Usaha Perseroda

by Editor Muh. Asdar
0 comments

PEMALANG,BB — Belum lama ini, PT. Aneka Usaha (Perseroda) kembali menjadi sorotan oleh Ketua Komisi C DPRD Pemalang. Ini lantaran, perusahaan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang itu disebut terus mengalami kerugian secara komulatif hingga mencapai Rp 8 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat akan melakukan audit investigasi terhadap PT. Aneka Usaha (Perseroda) yang saat ini menjadi sorotan.

“Saya belum lihat data-datanya secara tertulis. Saya lagi audit investigasi, nanti setelah itu, nanti mereka laporan ke saya, nanti mereka kami panggil,” ujar singkatnya di Halaman Peringgitan Pendopo Kantor Bupati, Selasa (30/5/2023).

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang, H Noor Rosyadi mengungkapkan, dengan kondisi yang ada, PT. Aneka Usaha saat ini sudah sangat sulit untuk bisa diselamatkan.

“Kondisi keuangan perusahaan terus menerus merugi. Kerugian komulatif hingga saat ini mencapai Rp 8 miliar sehingga sulit diselamatkan,” Kata Noor Rosyadi.

Menurutnya, hingga kini perusahaan plat merah milik Pemkab Pemalang itu belum mampu memberikan sumbangsih apapun kepada daerah terutama untuk berkontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal penyertaan modal yang diberikan oleh Pemkab Pemalang kepada PT Aneka Usaha mencapai Rp 27 miliar.

“Akibatnya perusahaan daerah itu belum bisa setor PAD kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang,” katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa, dalam perkembangan, awalnya kerugiannya kurang lebih mencapai Rp 6,7 miliar, namun sekarang terus bertambah. Kondisi tersebut, terjadi sejak masuknya Direktur Utama PT Aneka Usaha yang baru.

“Tentunya semakin menyulitkan kita untuk bisa menyelamatkannya. Karena banyaknya jenis usaha yang ada, menjadikan perusahaan milik pemerintah daerah itu semakin ambyar tidak fokus dalam usahanya,” ujarnya.

Menurutnya, besarnya kerugian itu disebabkan terlalu banyak usaha yang dikelola dan juga terlalu agresif dalam membuka usaha akan tetapi tidak berhasil.

“Salah satu contoh membuka usaha bengkel mobil dan tempat cucian. Harapannya mobil-mobil dinas milik pemerintah daerah berplat merah bisa masuk. Ternyata hingga sekarang tidak ada satupun yang masuk menggunakan jasa layanannya,” katanya.

Selain itu, Noor Rosyadi juga mengatakan, PT. Aneka Usaha juga membuka usaha menyediakan aspal dan beton, namun sampai saat ini belum juga ada proyek pemerintah yang masuk hanya dari konsumen luar.

“Lebih miris lagi usaha pengolahan limbah rumah sakit, dalam seminggu hanya mampu 100 kg saja. Padahal limbah rumah sakit di Kabupaten Pemalang cukup banyak dalam seminggu mencapai 5 ton,”tandasnya.(USM)

You may also like