MALANG, BB – Kekurangan tenaga pendidik atau guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Malang setiap bulan terus bertambah.
Berdasarkan Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, pada awal tahun 2023 lalu, jumlah kekurangan guru ASN mencapai 800 formasi. Dan jumlah itu di prediksi kini terus bertambah.
Menurut survey data itu selalu berjalan, 800 itu sekian bulan yang lalu. Sekarang setiap bulan itu paling sedikit itu sekitar 20 – 25 personel guru pensiun, di dalamnya juga ada kepala sekolah.
Mengatasi hal tersebut pemerintahan atau sekolah, membuka rekrutmen pendidik dengan status guru tidak tetap (GTT). Itu dilakukan karena nanti pada tahun 2024, rekrutmen ini sudah tidak dibolehkan lagi oleh pemerintah pusat.
Ada sekitar 2 ribu GTT yang ada di Kota Malang. Gaji para GTT ini ditanggungkan kepada Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BosDa) dan BosNas.
“Untuk GTT kita di Kota Malang ini gajinya hampir sama dengan UMR, jadi insyaallah lumayan. Tidak terlalu rendah, karena ada Perwali,” jelas Suwarjana.
Total anggaran yang dikeluarkan untuk gaji para GTT dalam setahun, Suwarjana mengaku tak hafal dengan besarannya.
Untuk saat ini GTT di Kota Malang ini mempunyai peranan yang besar dalam berlangsungnya pendidikan selama tidak ada penambahan guru melalui tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau PPPK. (Yanti)