Tambang Emas Ilegal di Rampi Lutra Telan Korban, Satu Penambang Tewas Tertimpa Material

0 comments

LUWU UTARA,BB — Maraknya tambang emas ilegal di kecamatan Rampi kabupaten Luwu Utara berujung memakan korban, satu penambang mengalami luka berat dan satu rekannya meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bebatuan dan tanah, di Desa Onondoa, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Rabu (03/05/2023) malam.

Kisah naas yang menimpa kedua penambang ilegal tersebut diduga tertimpa material tanah dan bebatuan akibat alat excavator yang sedang beroperasi pengerukan material dinding gunung.

Adapun identitas kedua korban tersebut Vikianus Wuhi mengalami luka robek di bagian kepala, lutut memar, tangan Kanan luka Robek, sementara Adrianus Kaose (33) meninggal dunia akibat tubuh bagian kebawa hancur dan kepala pecah.

Dua orang saksi Jhonlei (34) dan Kose Tanai (29) menyebutkan bahwa sekitar pukul 11.00 wita, dia bersama rakannya melakukan pencarian batu material (emas) di lokasi penambangan ilegal tersebut sampai dengan pukul 18.00 Wita. Kemudian sekitar pukul 20.00 Wita kami melanjutkan pencarian batu material bersama 7 rekan lainnya.

“Kami melakukan pencarian material tersebut menggunakan alat Palu dan Betel (penghancur batu), namun tempat kami melakukan pencarian tidak berjauhan dengan alat excavator yang sedang beroperasi melakukan pengerukan material dinding gunung,” ucap saksi.

Ia melanjutkan bahwa sekitar pukul 23.00 wita excavator tersebut telah selesai melakukan pengerukan material dinding gunung, saya bersama rekan saya mendatangi lokasi bekas pengerukan excavator tersebut untuk mencari batu material (emas) di dinding gunung tersebut, tidak lama kemudian tanah dari atas gunung berjatuhan (longsor), kemudian saksi bersama rekan lainnya berlarian berusaha menyelamatkan diri dari tanah longsor tersebut.

“Setelah saya menyelamatkan diri dan kembali ke tempat peristirahatan, dua orang rekan kami ini tidak ada di tempat tersebut,”

“Akhirnya kami bersama warga berinisiatif mencari korban hingga kami temukan rekan Vikianus Wuhi tertimbun tanah longsor sampai di bagian dada kemudian setelah itu Adrianus Kaose kami temukan dengan posisi tertimbun tanah longsor (meninggal dunia). Dua orang rekan kami tersebut di arahkan ke UPT Puskesmas Rampi dengan cara di tandu untuk perawatan lebih lanjut,” terangnya.

Sementara itu Kapolres Luwu Utara AKBP Galih Indragiri melalui Kasubag Humas menyebutkan bahwa mengenai kejadian tersebut korban adalah warga dari Bada’ Kecamatan Lore Selatan Kabupaten Poso, secara diam-diam pada malam hari masuk kedalam lubang di lokasi tambang tersebut ditemani dengan beberapa warga masyarakat Rampi, padahal mereka sudah ketahui kalau tidak ada lagi kegiatan ditempat tersebut.

“Mengenai adanya alat berat yang beroperasi Kalau dulu mungkin iya, tapi fakta skrg info sudah tidak ada lagi kegiatan, termasuk keberadaan alat berat di lokasi tambang,” ucap Kasubag Humas Polres Luwu Utara IPTU Abdul Latief kepada berita bersatu.com melalui via WhatsAppnya.

“Saat ini Anggota sekarang sementara dalam perjalanan ke tempat kejadian lewat jalur darat mengunakan kendaraan motor Trail. Semoga tidak hujan atau halangan lainnya supaya bisa tembus sebentar malam kasian,” pungkas Abdul Latief.

Ditempat terpisah Bupati Luwu Utara Hj. Indah Putri Indriani kepada beritabersatu.con menyebutkan Bahwa Betul, kejadian ini dilaporkan dini hari oleh Camat Rampi.

“Saya juga sudah koordinasikan dengan pak Gubernur supaya dapat ditugaskan inspektur tambang dan dilakukan penyelidikan menyeluruh kemudian saya juga meminta untuk penghentian aktivitas pertambangan ilegal tersebut,” tandas Indah Putri Indriani. (Kaisar)

You may also like