PC Sapma PP Bone Minta Bupati Evaluasi Kinerja RSUD Tenriawaru

0 comments

BONE, BB – Pengurus Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Bone desak Pemerintah Daerah Kabupaten Bone untuk mengevaluasi pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone.

Bukan tanpa sebab, hal itu dikarenakan peristiwa seorang balita yang berumur 4 bulan harus menutup usia lantaran pelayanan di RSUD Tenriawaru Bone berbelit-belit, Senin 10 April 2023.

Hal itu disampaikan Taufiqurrahman selaku Ketua Umum Pengurus Cabang Sapma PP Bone. Dia menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi.

“Kami PC SAPMA PP Bone sangat menyayangkan atas pengelolaan pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Tenriawaru Bone yang tidak mengedepankan azas kemanusiaan dalam memberikan pelayanan terhadap pasien,” ungkapnya.

Taufiq juga menjelaskan bahwa Jika Merujuk pada UU Nomor 36 Tahun 2009 BAB II pasal 2 bahwa Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif dan norma-norma agama.

“Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 BAB II Pasal 2 seharusnya dijadikan sebagai acuan pengelolaan pelayanan kesehatan, sehingga setiap masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang mudah dan cepat. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang harus kehilangan anggota keluarganya,” jelasnya.

“Atas nama Pengurus Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Bone, kami meminta kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Tenriawaru Bone. Dalam hal ini meminta Bupati Bone untuk tegas dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap tata kelola Rumah Sakit,” tegasnya.

Untuk diketahui, dari informasi yang berhasil di himpun oleh Beritabersatu.com bahwa Bayi yang berusia 4 bulan tersebut bernama Alisa diduga meninggal lantaran tidak mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Tenriawaru Bone karena tak membawa surat rujukan dari Puskesmas. (*/Iwan)

You may also like