4 Desa di Sinjai Ditetapkan Jadi Lokus PATS, Ini Kata Kades Muhlis

by Ardin
0 comments

Beritabersatu.com, Sinjai – Sebanyak empat Desa di Kabupaten Sinjai ditetapkan menjadi lokus Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS).

Masing-masing Desa Baru, Kecamatan Sinjai Tengah, Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong, Desa Era Baru Kecamatan Tellulimpoe, dan Desa Lappacinrana Kecamatan Bulupoddo

Kepala Desa Baru, Muhlis menyambut baik kegiatan tersebut. Apalagi itu diatur dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 71 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi percepatan PATS sebagai salah satu upaya dalam melakukan penanganan secara intensif terhadap Anak Tidak Sekolah tersebut.

“Kami sangat berterima kasih karena kami dari Desa Baru telah ditunjuk sebagai desa lokus untuk PATS, karena khususya di Desa Baru masih banyak anak-anak yang tidak sekolah,” ungkapnya saat disela-sela monitoring dan evaluasi PATS di Kantor Bappeda Sinjai, Senin, (13/3/2023).

Sebagai bentuk tindaklanjut PATS, dikatakan Muhlis, pihaknya dari pemerintah desa melakukan penganggaran untuk pembentukan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Kami berharap nantinya ada semacam pendampingan di desa setelah terbentuk PKBM,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib mengatakan bahwa, di Kabupaten Sinjai PATS sudah berjalan mulai dari tahap pembentukan Tim PATS, Penetapan Desa Lokus dan pendataan melalui Aplikasi PASTI BERAKSI, dan penyusunan RAD PATS.

“Pendataan yang dilakukan oleh teman-teman di Desa dengan melihat kondisi jumlah anak yang tidak sekolah, kita berharap dengan pendataan yang baik Insya Allah akan menghasilkan RAD yang tepat,” ungkapnya.

Irwan menambahkan, kedepan dengan data-data yang ada, tentu diharapkan akan melahirkan beberapa inovasi atau program yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal penurunan presentase anak tidak sekolah.

Terlebih, presentase anak tidak sekolah di Kabupaten Sinjai masih lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sulsel. Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk melahirkan inovasi tentang bagaimana menurunkan presentase anak tidak sekolah.

“Ini menjadi tugas bersama kami dan Insya Allah kami optimis tahun-tahun kedepannya kita mampu menurunkan presentase ini. Dan kebetulan kami juga di Dinas Pendidikan berencana akan membetuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) disetiap desa sehingga kami berharap respon dan kerjasama dengan pemerintah desa,” pungkasnya

Irwan bahkan mengungkap berdasarkan hasil konsultasi dan evaluasi yang dilakukan, salah satu cara untuk menurunkan presentase ini dengan membentuk PKBM.

You may also like