BPBD Catat 17 Titik di Kota Malang yang Jadi Langganan Banjir

0 comments

MALANG, BB – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat pada 2020 lalu ada 54 titik kejadian bencana banjir, ternyata masalah banjir meningkat pada 2021 menjadi 92 kejadian dan pada 2022 lalu ada sebanyak 98 kejadian.

Pada kondisi saat ini, BPBD Kota Malang mencatat ada 17 titik yang langganan banjir. Terutama jika hujan dengan itentitas tinggi terjadi secara merata

”Awal 2023 hujan terjadi secara sporadis tidak terlalu deras, Sehingga hanya sebatas genangan yang bisa surut dengan cepat,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang Prayitno.

17 titik banjir itu Menurut Prayitno bisa dibilang langganan. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kota Malang juga melaporkan banjir di Jalan Janti Selatan pada 11 Februari. Tepatnya di sekitar Makam Janti, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun sering terjadi Banjir.

”Dapat di bilang kawasan Sawojajar dan Pandanwangi. Sementara, empat titik lain seperti Kasin, Wonokoyo, dan Muharto mengalami longsor,” jelasnya, senin (13/02/2023)

Untuk menangani genangan maupun banjir yang masih sering terjadi, 2023 ini Pemkot Malang menggelontorkan dana sebesar Rp 48 miliar yang diperuntukkan pembangunan, peningkatan, hingga rehab.

Ada beberapa upaya pencegahan banjir yang dilakukan tahun ini. Mulai dari perbaikan drainase untuk menurunkan waktu genangan, pembuatan sumur resapan di kelurahan, hingga pembangunan saluran, dan bozem.

Seperti perbaikan drainase di 70 titik. Perbaikan tersebut bertujuan untuk menurunkan waktu genangan. Titik yang ditargetkan di Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun. Sebelumnya, di sana genangan berlangsung selama satu jam. Namun, kini genangan bisa surut dalam waktu 20 menit.

Program antisipasi lainnya antara lain sumur resapan. Setiap kelurahan ditargetkan memiliki 10 sumur resapan, sementara DPUPRPKP sendiri telah mendata ada 380 sumur resapan.

”Ada 36 titik yang selalu tergenang saat hujan. Namun, sekarang sudah kami tangani. Yang tersisa ada di Jalan Peltu Sujono,” sebutnya.

Pihaknya menargetkan pembangunan saluran tak jauh dari Jalan Peltu Sujono. Tepatnya, di Jalan Susanto. Saluran tersebut bertujuan untuk mengalirkan air ke Sungai Sukun.

Yang terakhir adalah pembangunan bozem di Jalan Angklung, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Blimbing. (Ynt/Andin)

You may also like