PKS Diserang Isu Wahabi Jelang Pemilu, Rizal Bawazier: Itu Bohong dan Fitnah

0 comments

PEMALANG, BB – Aggota Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rizal Bawazier menepis nama partainya sering dikait-kaitkan dengan faham wahabi.

Hal itu di ungkapkan Rizal Bawazier saat acara Media Gathering bersama para puluhan awak media di salah satu caffe di Pemalang, Sabtu (4/2/2023) pagi.

Menurutnya, stigma itu ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan nama partai PKS saat menjelang menjelang konstentasi Pemilu. Terkait isu-isu wahabi yang menerpa PKS, Rizal Bawazier menegaskan bahwa semua isu itu bohong dan fitnah

“Kita tegaskan, PKS itu bukanlah partai ekselusif, bukan partai berjenggot dan bukan juga partai wahabi,” ungkap Rizal.

Rizal Bawazier menyebut, cap ataupun identifikasi PKS sering dikaitkan dengan faham wahabi adalah fitnah. Dirinya menilai isu PKS partai wahabi merupakan isu seksi yang selalu digoreng dan dimainkan saat memasuki tahun politik menjelang konstentasi Pemilu.

“Image-image itu, setelah di survey tahun 2021 agak turun. Dan jadi trend lagi saat mau kampanye, isu itu dinaikkan lagi sama yang lain-lainlah,” kata Rizal.

Bahkan diakuinya, dia tidak mengerti apa itu wahabi sehingga ia pun bingung kenapa PKS dikaitkan dengan isu aliran wahabi. Menurut Rizal Bawazier, PKS merupakan partai yang sangat nyaman bagi semua kalangan masyarakat.

“Wahabi itu apa saya juga bingung, alirannya apa, jadi itu fitnah, sekali lagi tidak ada itu wahabi di PKS,” imbuh Rizal Bawazier

Anggot Dewan Pakar DPP PKS yang lebih akrab disapa ‘RB’ itu, meminta para kader PKS, khususnya di Kabupaten Pemalang agar tidak terpengaruh dengan stigma tersebut.

“Kita jangan minder, kita harus optimis bahwa partai kita bukanlah partai ekselusif,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Pemalang, Suwarno mengatakan, isu dan stigma PKS partai wahabi juga muncul di Kabupaten Pemalang, meskipun tidak begitu masif. Namun demikian, selama ini dirinya tidak terlalu menggubris isu-isu tersebut.

“Ya tetap ada, tapi kita tidak terlalu menanggapi. Kalau kita tanggapi malah tambah melebar. Makanya kita buktikan saja, bahwa kita tidak seperti mereka katakan,” pungkas Suwarno. (USM)

You may also like