Kepala DKP Bone Pastikan Data Penerimaan Bantuan Mesin Nelayan di Pattiro Sompe Sesuai Data Kementerian ESDM

0 comments

BONE, BB — Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Bone, Ir.Baharuddin memastikan data penerimaan bantuan mesin nelayan di Desa Pattiro Sompe, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sesuai dengan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Ir.Baharuddin di hadapan sejumlah wartawan saat dikonfirmasi diruang kerjanya, rabu (7/12/2022)

Menurut Baharuddin, sampai sekarang ini belum ada penyaluran di Desa Pattiro Sompe, dan tidak ada data yang tidak sesuai Kementerian ESDM lantaran sistem yang digunakan adalah sistem Aplikasi.

“Sampai sekarang ini belum ada penyaluran di Desa Pattiro Sompe, dan tidak ada data yang tidak sesuai Kementerian ESDM, karena sistem yang digunakan adalah sistem Aplikasi, tidak mungkin kita mau salurkan tanpa berdasarkan data dari Kementerian ESDM,”

“Kemudian, yang dikomplain 11 orang, ada kemungkinan, tapi saya cuma menduga, kan penyuluh kami yang tahu yang namanya nelayan atau bukan nelayan, budidaya dan lain-lain. Mungkin, siapa tahu itu bukan nelayan, karena otomatis saya tekankan bahwa kalau tidak bersyarat, dalam hal ini bukan nelayan tentu tidak bisa kami berikan,”

“Yang tahu persis itu adalah penyuluh, yang tahu nelayan adalah penyuluh. Dugaan kami bahwa yang Sebelas orang itu mungkin bukan nelayan,” jelas Kepala DKP Bone.

Terkait adanya data di penyuluh yang diduga tidak sesuai dengan data dari Kementerian ESDM, Kepala DKP Kabupaten Bone, Ir.Baharuddin membantah dan meyakini kalau data yang ada di penyuluh itu sudah sesuai dengan data dari Kementerian ESDM.

“Semua data di penyuluh itu, semua data dari Kementerian ESDM, tidak ada dari oknum. Yakin saja bahwa tidak ada data yang bukan dari ESDM, pasti semua dari ESDM,”

“Kemudian yang sebelas orang itu nanti kami coba tanyakan ke penyuluh, kalau memang ada kenapa tidak dikasi, tapi kalau memang penyuluh menyebutkan kalau itu pembudidaya, kenapa misalnya tidak dikasi, karena kecewa juga kalau diundang ketempat itu, namun akhirnya ditolak juga,”

“Dan memang saya tekankan bahwa jangan dikasi kalau tidak bersyarat. Salah satu syaratnya, itu nelayan, kalau bukan nelayan kami tidak kasi, itu saja. Biar ada kartu Kusuka’nya, kalau bukan nelayan, tidak kita kasi juga,”

“Ada sekretaris saya, sudah saya suruh cek dilapangan, maupun sama penyuluh. Jadi saya cek dulu, apakah nelayan apa bukan, kalau bukan nelayan saya tidak panggil,”

“Jadi tidak ada data dari lain-lain dari kami. Tidak berani kami memberikan data tanpa data dari ESDM. Dan mengenai Sebelas orang itu, biar kami cek dulu di lapangan,” kata Ir.Baharuddin. (SW)

You may also like