MAKASSAR, BB — Ketua Umum Organisasi Persatuan Adokat Damai Indonesia (Peradi)
Dr. H.Sulthani, S.H.,M.H mengapresiasi instruksi Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sudjana untuk
menindak tegas para pelaku pemanahan yang kerap beraksi di wilayah hukum Polda Sulsel.
Pasalnya hal itu, menurut Sulthani sebagai efek jera sekaligus peringatan bagi pelaku agar bisa sadar dan taubat dengan tindakan tegas aparat kepolisian.
“Sangat disayangkan kalau ada pihak atau oknum yang justru memelihara kelompok tertentu yang disinyalir selalu mengganggu keteriban dan keamanan bagi warga lainnya, terkhusus di Kota Makkasar,” ungkapnya, Kamis (1/12/2022)
Bagi Peradi Damai, hidup damai adalah indikator adanya rasa keadilan sosial, ketertiban dan keamanan bagi masyarakat dan semua itu bisa dirasakan masyarakat apabila aparat keamanan dan aparat penegak hukum dalam hal ini TNI dan Polri bisa berkomitmen dan konsisten bersikap tegas terhadap pelaku kejahatan yang sangat menakutkan masyarakat.
“Untuk itu Peradi Damai juga mengapresiasi MUI telah nemutuskan bahwa membusur untuk menyakiti apalagi berakibat meninggalnya sesama manusia adalah perbuatan haram,” jelasnya.
Sulthani menambahkan, tindakan penembakan yang diinstruksikan Kapolda Sulsel pasti terukur untuk memberikan efek jera terkecuali jika sangat membahayakan jiwa manusia dan harta masyarakat.
“Pada kondisi demikian kita harus mengabaikan pelanggaran hak azasi manusia, sebab hakikat hak azasi manusia khususnya hak hidup adalah kondisi dimana sesama manusia juga menjaga, menghargai, menghormati hak hidup dan hak untuk tidak disakiti bagi sesama manusia,” kata dia.
Dikatakan Sulthani bahwa, hidup damai adalah kebutuhan azasi, karena itu aparat kepolisian yang diamanahkan oleh undang-undang untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan agar masyarakat hidup damai dan sejahtera.
Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sudjana
saat press rilis terkait operasi pekat lipu di Mapolda Sulsel, Rabu (30/11/2022) kemarin, menegaskan kasus pemanahan menjadi atensi kepolisian. Mengingat para pelaku kerap menyerang warga yang tidak tahu persoalan.
“Ini menjadi atensi kami. Kasian warga yang tiba-tiba tertancap anak panah. Kami akan menindak tegas pelaku,” tegas Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu. (*/Ardin)