Gandeng Warga NU, H Gunawan Gelar Wasbang Tentang Antisipasi Radikalisme

0 comments

MALANG, BB – Radikalisme ada berbagai macam, salahsatunya radikalisme agama, Radikalisme ini sudah merangsek ke dunia pendidikan. Mulai dari lini pendidikan dasar hingga perguruan tinggi

Ideologi pemikiran radikalisme adalah salah satu momok masalah yang dihadapi banyak negara di era globalisasi saat ini, termasuk di Indonesia. Pemikiran radikalisme banyak muncul dalam konteks percaturan politik. Pola pikir ini sering dikaitkan dengan pandangan ekstrem dan keinginan untuk perubahan sosial yang cepat.

Radikalisme agama identik dengan fanatisme terhadap suatu hal yang terlalu berlebihan dan dianggap paling benar, tanpa memandang sudut pandang yang lain. Cara pandang seperti ini dapat menimbulkan perspektif yang berbeda.

“Di negara yang majemuk ini tak seharusnya terjadi radikalisme karena bahaya radikalisme itu bisa memanipulasi agama untuk kepentingan merebut kekuasaan sesaat,” kata H.Gunawan, saat menggelar sosialisasi/Wawasan kebangsaan (Wasbang), di Hotel Mirabell, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) Kemarin.

Wasbang H. Gunawan kali ini, mengusung tema, “Mengukuhkan Pancasila di Tengah Maraknya Radikalisme Agama”. Seperti biasa, Khoirul Basar dan Mu’tasim Billa, hadir sebagai pemateri.

Maraknya radikalisme agama membuat stabilitas dan kedamaian suatu negara bisa terancam. Semua ini muncul karena para radikal mempunyai keyakinan ideologis. Mereka ingin mengganti ideologi Negara.

Secara fanatik, mereka terus berjuang agar bisa meng­ganti tatanan dan sistem yang sedang berlangsung. Ini akan berdampak buruk bagi kedamaian masyarakat Indonesia.

“Artinya permasalahan kecil pun dapat menjadi besar dan akan sangat berpengaruh terhadap perdamaian di negeri ini”, ujar anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu.

Menurut dia, radikal adalah istilah yang digunakan untuk pendukung gerakan radikal yang dianggap paling benar menurut pemikiran beberapa orang. Juga menurut sekelompok orang yang tidak mengerti ideologi. Sehingga tidak menghiraukan kaidah atau aturan yang berlaku.

Juga hadir Muspika Gondanglegi dan Ketua MUI Kecamatan Gondanglegi. Sebagai peserta wasbang, para pengurus dan anggota NU, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 35 persen generasi muda di Indonesia rentan terpapar radikalisme. Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain, fanatisme yang berlebihan, Ideologi, ekonomi, politik, budaya dan juga kesenjangan sosial.

Guna menangkal hal tersebut, Gunawan, menegaskan agar para generasi penerus bangsa memiliki pemahaman agama yang benar.

“Aktualisasi nilai Pancasila juga sangat ampuh untuk memerangi paham radikalisme. Sebab Pancasila adalah roh bagi bangsa Indonesia”, tambahnya.

“Termasuk sosialisasi tentang wawasan kebangsaan kali ini merupakan deteksi dini untuk menangkal paham-pahaml radikalisme yang bertentangan dengan negara dan agama”, tutup H. Gunawan. (Yanti)

You may also like