MAKASAAR, BB — Ikatan keluarga alumni SMA Negeri 8 Makassar, Angkatan 93, turut melaksanakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, 1444 H.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung di Cafe Dayli, Jalan Nusantara Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Peringatan kali ini, ikatan keluarga SMA Negeri 8, angkatan 93, menghadirkan penceramah yang konon dikenal sebagai Ustadz Gaul, yakni, Ustadz Farid.
Tak hanya itu saja, kegiatan Maulid yang bertema “Berbagi Dalam Kasih, Merangkul Dengan Hati” yang dilaksanakan oleh Ika SMA Negeri 8 Makassar ini, juga mengundang anak panti asuhan dari Panti Asuhan Nur Amaliah yang diasuh oleh Ustadz Takdir.
Hj.Marlina Firmansyah selaku Ketua Ika Smandel angkatan 93 Makassar mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan Maulid tersebut adalah untuk berbagi dan bersilaturahmi.
“Tujuan pelaksanaan Maulid ini agar kita selalu berbagi dan bersilaturahmi dengan harapan alumni ini rutin melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan,”
“Saya berharap kepada alumni Smandel angkatan 93 kedepannya agar bisa berkumpul dan kompak dalam melaksanakan kegiatan,” ungkap Hj.Marlina.
Ustadz Farid yang hadir sebagai penceramah menyampaikan kepada para undangan Ika SMA Negeri 8 Makassar yang hadir bahwa begitu pentingnya berbagi dan bersilaturahmi.
Menurut Ustadz Farid, momentum Maulid ini mengajarkan bagaimana kita selalu berbahagia menyambut kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.
“Saya turut mengapresiasi alumni Smandel angkatan 93 ini, karena Ika alumni SMA Negeri 8 ini ingin berbuat kegiatan-kegiatan keagamaan seperti memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW,”
“Pada momentum Maulid ini, kita telah diajarkan bagaimana kita selalu berbahagia menyambut kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW dan begitu pentingnya kita berbagi dan bersilaturahmi. Semoga ini bisa berkelanjutan,” harap Ustadz Farid.
Sebagaimana diketahui, pada pengujung acara Maulid tersebut, Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 8 Makassar, Hj.Marlina Firmansyah, memberikan bantuan sedekah kepada Panti Asuhan NurAmaliah dan diterima langsung oleh anak panti. (Suparman Warium)