Dinkes Optimalkan Pencegahan Dini Kanker Payudara dan Leher Rahim Dengan Metode IVA SADANIS

by Ardin
0 comments

SINJAI, BB – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai menggelar orientasi petugas Inspeksi Visual Asam Asetat dan Pemeriksaan Payudara Klinis (IVA SADANIS) bagi para petugas Puskesmas baik Dokter dan Bidan.

Orientasi untuk meningkatkan cakupan deteksi dini penanggulangan kanker payudara dan kanker leher Rahim ini digelar di Aula Pertemuan Grand Hotel Rofina, Kamis (22/9/2022)

Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik mengungkapkan, berdasarkan data WHO, penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13 persen setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia.

Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,79 per 1000 penduduk. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher Rahim.

“lnsiden kanker payudara sebesar 40 per 100.000 penduduk diikuti dengan kanker leher rahim17 per 100.000 penduduk. Selain itu Pembiayaan penanganan kanker di Indonesia juga cukup tinggi sekitar 905 milyar rupiah per tahun mulai dari diagnosis higga pengobatan termasuk tindakan kemoterapi, radioterapi dan lainnya,” ungkapnya.

Berdasarkan data tersebut, maka diperlukan adanya suatu kebijakan yang mendukung kegiatan promotive dan preventif yang lebih ke arah hulu. Kebijakan tersebut mencakup ketersediaan sarana, prasarana penunjang serta peralatan dan tenaga pelaksana
Yang tercantum dalam anggaran pusat dan daerah.

Salah satu upaya penanggulangan kanker payudara dan kanker leher Rahim adalah deteksi dini dengan menggunakan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) dengan sasaran pada perempuan usia 30-50 tahun.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker payudara dan kanker leher rahim serta meningkatkan penemuan dini kanker dalam stadium yang lebih awal,” harapnya.

Saat ini di Kabupaten Sinjai telah melaksanakan kegiatan IVA SADANIS di fasilitas kesehatan, POSBINDU, maupun melalui kerjasama dengan organisasi kewanitaan dan instansi. Namun hal ini masih belum mencapai target. Cakupan deteksi dini IVA SADANIS di Kabupaten Sinjai saat ini masih 33 persen sedangkan target skrining adalah 80 persen dari jumlah wanita usia 30-50 tahun.

“Untuk itu kami harapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga para petugas Puskesmas baik Dokter dan Bidan dapat meningkatkan kinerja dalam pencapaian target tersebut,” kuncinya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan di Tahun 2022 ini, kanker leher rahim IVA POSITIF sebanyak 3 orang, dicurigai kanker 1 orang, dan kelainan ginekologi lainnya 36. Sementara, Kanker payudara, Tumor / benjolan terdata 10 orang, dicurigai kanker 1 orang, kelainan payudara lainnya 4 orang.

Diketahui, Kanker leher rahim dan kanker payudara masih menjadi masalah utama pada kesehatan perempuan di dunia. Terutama pada negara berkembang seperti Indonesia. Kanker payudara menempati urutan pertama seluruh kanker pada perempuan dengan tingkat kematian 21,59 persen.

Sementara, kanker leher rahim menempati urutan kedua dengan tingkat kematian 10,34 persen per tahun. Alasan utama meningkatnya kanker tersebut di negara berkembang adalah kurangnya skrining yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi dini kanker leher rahim dan payudara. (*/Jum)

You may also like