PINRANG, BB — Warga Kabupaten Pinrang, Sulsel, digegerkan dengan adanya kasus dugaan perempuan gantung diri berikut dua anaknya ditemukan tidak bernyawa lagi.
Insiden memilukan ini terjadi di Kelurahan Pakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Senin (19/09) siang.
Dalam peristiwa itu, terjadi aksi bunuh diri dengan cara gantung diri. Ironisnya IRT tersebut diduga mencekoki racun kedua anaknya hingga tewas sebelum ia gantung diri.
Sebelumnya, ibu rumah tangga tersebut dilaporkan sebelum mengakhiri hidupnya terlebih dahulu meracuni dua putranya yang masih belia dan belasan umurnya.
Dalam sebuah video berdurasi 43 detik yang beredar, menyebutkan, posisi ibu malang itu, tergantung tidak jauh dari jasad kedua putranya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa.
Disebutkan juga dalam video itu, kedua putranya tewas usai menenggak racun rumput jenis pestisida.
Camat Tiroang, Ansaruddin Maramat, yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa memilukan tersebut.
Ansaruddin menyebutkan, saat ini masih diduga ibu tersebut bunuh diri dan 2 anaknya laki-laki diduga diberikan minuman oleh ibunya yang berisi racun.
“Ketika kami temukan, kedua anak ini dalam posisi terbaring di karpet. Lengkap dengan bantal dan sarung yang menutupi badan kedua anak tersebut,” ujarnya.
Sementara di samping kedua anak itu, ada botol minuman dan gelas yang berisi air berwarna coklat. Ditemukan pula buku dan handphone tepat di samping kedua anak tersebut.
Kapolres Pinrang AKBP Roni Mustofa, dalam keterangan persnya menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk motif sebenarnya dibalik insiden memilukan tersebut.
“Pada saat ditemukan anggota (polisi) posisi perempuan inisial B tersebut sedang tergantung dan kondisinya sudah tak bernyawa,” ungkap Kapolres Pinrang, AKBP Moh. Roni Mustofa kepada media, Senin (19/9/2022)
Peristiwa penemuan mayat perempuan tersebut dilaporkan pada Senin (19/9) pagi sekitar pukul 11.00 Wita di Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang.
“Pertama kali ditemukan oleh warga setempat kemudian dilaporkan ke anggota sekitar pukul 11.00 Wita dit8ndak lanjuti,” beber Kapolres.
Selain satu orang perempuan yang ditemukan, di TKP juga ditemukan 2 orang anak laki-laki dari perempuan yang tewas tersebut. Kedua anak tersebut ditemukan tewas setelah diduga kuat diberi minum yang isinya cairan pestisida atau racun.
“Selain korban, ada dua orang anaknya juga yang kemungkinan meninggal karena racun,” paparnya.
Hanya saja terkait motif dugaan bunuh diri tersebut, Roni mengaku belum bisa menyimpulkan. Proses penyelidikan masih terus dilakukan.
“Untuk motifnya belum kami bisa simpulkan sekarang. Tim masih melakukan olah TKP termasuk memeriksa saksi-saksi,” terangnya.
Sementara, salah satu warga setempat Windayani, yang menjadi saksi mata menyebutkan bahwa IRT tersebut berinisial BR sementara kedua putranya adalah SW dan GN. Menurut dia kejadian tersebut sempat membuat geger warga sekitar.
“Iya betul tadi ditemukan sebelum jam 12.00 Wita. Anaknya yang masih SD dan TK juga ditemukan meninggal dunia,” kata Windayani.
Windayani menyebutkan bahwa yang pertama kali menemukan IRT dan kedua anaknya dalam keadaan tak bernyawa adalah suami dari IRT itu sendiri.
Saat ini pihak kepolisian telah mengevakuasi mayat BR, SW dan GN ke rumah sakit untuk menjalani visum.
“Sudah dibawa ke rumah sakit mayatnya. Suaminya sendiri yang lihat pertama kali. Suaminya memang sempat keluar rumah, saat pulang dia bingung karena rumah terkunci dari dalam,” jelasnya.
Saksi lainnya, Aras adik ipar ibu korban tersebut mengatakan ipar dan suaminya merupakan pedagang ternak itik.
Dugaan bunuh diri iparnya itu, awalnya ditemukan langsung oleh sang suami, Abd Hamid (40) di dalam rumah.
“Suaminya yang menemukan pertama kali. Usai pulang menagih,” kata Aras saat ditemui di RSUD Lasinrang Pinrang.
Aras menceritakan kedua ponakannya itu ditemukan meninggal di ruang tidur, satunya ditemukan masih mengenakan baju sekolah. Sementara ibunya ditemukan tergantung tak jauh dari anaknya.
“Kemungkinan tadi jam 10 kejadiannya. Anak iparku 4 semua, yang meninggal itu SD kelas dua dan bungsu masih TK,” bebernya.
Sementara itu, dokter umum RSUD Lasinrang Pinrang, dr Nirmala mengatakan hasil sementara autopsi kedua anak itu telah meminum racun karena mulut dan organ tubuhnya penuh dengan pestisida.
Sementara ibunya ditemukan bekas tali di lehernya yang terdapat bekas hitam memburu akibat lilitan benda seperti tali.
“Tidak ditemukan hasil kekerasan lain di tubuh jenazah. Kedua anaknya minum racun, sementara ibunya ditemukan bekas tali di lehernya,” tandasnya. (*/Ad)