LUTRA, BB — Endemisitas spesies di pulau Sulawesi telah dikenal dunia Internasional, dimana kekayaan biodiversitas tersebut salah satunya mendiami hamparan hutan pegunungan Gandang Dewata yang secara administratif menjangkau tiga wilayah provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Adapun dalam upaya pelestarian ekosistem hutan pegunungan tersebut, KPH (Kelompok Pengelolaan Hutan) Rongkong, FFI (Fauna & Flora International) serta BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumberdaya alam) Sulawesi Selatan menyambangi daerah tersebut.
Dimana merupakan salah satu daerah administratif di Kabupaten Luwu Utara yang beririsan langsung dengan hutan pegunungan Gandang Dewata dalam rangka sosialisasi program pelestarian ekosistem hutan yang bertajuk Care & Shared: Pentingnya pelestarian ekosistem hutan pegunungan Gandang Dewata di Desa Limbong, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara. Selasa (28/06/2022).
Kepada Beritabersatu.com, Project Manager FFI’s IP Sulawesi Selatan Fardi Ali Syahdar dalam sambutannya mengutarakan bahwa begitu banyak satwa dan tumbuhan langka yang ada di tempat ini yang perlu diberikan perhatian serius lantaran sebahagian spesiesnya berstatus terancam punah.
“Hutan di sekitar sini telah menjadi habitat dari sejumlah fauna endemik Sulawesi lainnya antara lain Rhyticeros cassidix, Myza celebensis, Rhipidura teysmanni, Bubalus depressicornis dan Bubalus quarlesi, serta beragam tumbuhan langka lainnya,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Keberlangsungan kehidupan spesies-spesies tersebut tentunya sangat bergantung dari peran kita semua khususnya masyarakat yang berada di sekitar kawasan.
” Keberadaaan Program pelestarian ekosistem ini diharapkan setidaknya berkontribusi untuk memastikan keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati melalui pengelolaan Kawasan secara kolaboratif tanpa mengenyampingkan usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutur dia.
“Melalui sosialisasi program ini, kami harap bisa mendapatkan masukan dari para pihak untuk pencapaian tujuan dan sasaran program, dengan menyeleraskan antara pelestarian hutan sebagai habitat beragam spesies dengan usaha peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” papar Ali Syahdar.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Camat Rongkong Sofyan Tandi Siolanan secara umum juga mengapresiasi dan ikut mendukung program pelestarian ekosistem hutan pegunungan Gandang Dewata.
“Sejak sosialisasi program yang sama dilakukan di tingkat Kabupaten beberapa waktu yang lalu, sejak saat itu saya sudah sangat sering menghimbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan perburuan khususnya Anoa” katanya.
Tentunya, tambah dia, program ini sangat bagus tapi sayangnya hanya terfokus di dua Desa di Kecamatan Rongkong, saya berharap ke depan bisa ditambahkan Desanya, dan bukannya diganti,” kata Sofyan
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari di Desa Limbong, Kecamatan Rongkong yang dirangkaikan dengan input materi dari BBKSDA Sulsel, KPH Rongkong dan Bappelitbangda Luwu Utara, serta dihadiri oleh Pemerintah Desa Limbong, Desa Marampak, Desa Kanandede, Unsur TNI/Polri, Tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat, Pramuka DKC Luwu Utara, dan Kelompok HKM Uro. (Ahmad Kaisar)