H. Sulthani : Innalillahi wainnailahi rojiun, Selamat Jalan Idolaku

0 comments

Salah satu kebanggaanku ketika memulai karier profesi advokat, adalah ketika pak Rudi sapaan akrab almarhum bapak Andi Rudianto Asapa, S.H. mengajak saya bergabung di kantornya.

Saat itu, saya terinspirasi membentuk organisasi Macassar Lawyers Club (MLC) sekitar tahun 1999. Meski saya tahu banyak advokat muda kala itu yang melamar menjadi asisten beliau.

Setahun kemudian bersama almarhum, saya diminta oleh menjadi Ketua DPD Serikat Pengacara Indonesia Sulawesi Selatan yang dipimpin bapak Trimedya Panjaitan.
Sungguh beliau adalah tokoh yang layak saya idolakan sebagai advokat yang sangat konsisten dan menjunjung tinggi kode etik profesi advokat.

Almarhum selalu menekankan “banggalah menjadi advokat, karena dengan profesi advokat kita bisa membela hak-hak sesama dalam proses penegakan hukum dan hak asasi manusia.

Tahun 2003 tepatnya pasca dialog publik “Prospek Pembangunan Kabupaten Sinjai Lima Tahun Mendatang” di gedung Darmawanita Sinjai, saya meminta kesediaan beliau untuk maju menjadi bakal calon Bupati Sinjai, dengan pertimbangan bahwa Sinjai butuh figur pemimpin khatismatik dan memiliki wawasan luas.

Meski saat itu almarhum mengatakan kita fokus pada profesi saja, tapi saya ngotot agar beliau bersedia. Dan alhamdulillah bersyukur karena nama beliau mendapat respon positif dari beberapa orang tokoh adat dan tokoh politik Sinjai hingga beliau terpilih menjadi Bupati Sinjai periode dua periode.

Kemudian setelah pak Rudi menjadi Bupati, saya diminta untuk maju menjadi Bacaleg di Sinjai, kali ini saya menolak karena kadung siap membuka kantor hukum di Jakarta. Tapi pak Rudi menyampaikan kepada saya “Ke Sinjai dulu Sul, ikut Caleg”. Akhirnya Pemilu 2009-2014 saya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Sinjai kemudian didaulat menjadi Ketua DPRD Sinjai, meski saya menyampaikan kepadanya “kalau bisa jangan saya pak, karena saya tidak bisa terikat jabatan”. Tapi almarhum tetap pada pendirian harus belajar pada posisi Ketua, akhirnya saya menerima sebagai loyalitas saya padanya.

Saya sekeluarga amat kehilangan seorang kakak, orang tua, guru atas wafatnya bapak Andi Rudiyanto Asapa, S.H. karena beliau banyak memberikan saya dan keluarga perhatian, bekal baik materi maupun edukasi karakter/ moral politik dan profesi advokat. Itulah sebabnya saya pernah membuat statemen “jika saja ada orang yang sudah meninggal bangun bisa bangun berterima kasih, maka bila saya meninggal kelak, saya akan bangun berterima kasih kepada pak Rudi”. Karena itu, saya hanya bisa meneteskan air mata seraya bersujud kepadaNya memohonkan doa keselamatan arwahnya di alam akhirat.

Semoga segala amal ibadahnya di terima Allah, diampuni segala dosanya selaku manusia biasa, dan kiranya arwahnya ditempatkan di alam surgaNya. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap dalam kekuatan iman menerima takdir Allah Subhanawata’ala.

Selamat jalan tokoh idolaku, wahai arwah bapak Andi Rudiyanto Asapa yang telah banyak meneteskan kebaikan kepada saya dan keluarga. Allahu Akbar.
Lahaola walakuawatailla billah.

You may also like