BONE, BB — Polemik yang terjadi antara pihak manajemen dengan pekerja PKWT Pabrik Gula Camming (PGC) tentang surat keputusan (SK) kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang menuai protes dari seluruh pekerja PKWT, belum ada titik terang.
Pertemuan yang sekian kalinya dengan pihak manajemen Pabrik Gula Camming telah dilakukan lagi-lagi tak menemui titik temu dari kedua belah pihak.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Harian (PLH) SP-BUN unit Pabrik Gula Camming diutus pekerja PKWT untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di PG Camming ke Direksi PTPN XIV di Makassar, tentang prihal SK yang dianggap merugikan.
Namun hasil yang didapat oleh pekerja PKWT Pabrik Gula Camming, dari hasil perubahaan pasal lagi-lagi kembali lagi dipersoalkan isi redaksinya pada pasal 3 ayat 2, meski pihak direksi sudah mengubahnya masih dianggap merugikan.
Kamis, 7 April 2022 ratusan PKWT kembali diajak berdialog oleh manajemen diruangan operation room PG Camming, yang dihadiri langsung Manager, Tri Rahayu Ningsih, Kepala TUK/Umum, Basuki Eko Purwanto, serta kepala tanaman, Perdana Abdi.
Dari pertemuan yang alot dan tidak adanya titik terang tentang keluarnya SK yang dianggap merugikan. Dari sejumlah perwakilan di masing-masing bagian semuanya kembali lagi mempermasalahkan isi redaksi SK PKWT pada pasal 3 “jangka waktu” di ayat 2, meski ayat 2 itu sudah dirubah pihak direksi, namun lagi-lagi PKWT persoalkan isi pasal yang menurut mereka masih dirasa merugikan.
Dari hasil pertemuan manajemen dengan puluhan pekerja PKWT, yang berlangsung diruang operation room, PG Camming, keputusan pihak manajemen mempersilahkan perwakikan PKWT di masing-masing bagian yang sudah ditunjuk untuk lakukan pertemuan dengan pihak direksi.
Lalu, permintaan manajemen selesaikan dulu permasalahan ke direksi kemudian kami manajemen keluarkan gaji para PKWT. Kemudian manajemen mempercayakan Perdana Abdi, Kabag Tanaman jadi utusan perwakilan PKWT. Dan biarkanlah perwakilan kita maju direksi.(Am)
