BONE, BB – Bupati Bone, H.A. Fahsar Mahdin Padjalangi, angkat bicara terkait pelayanan RSUD Datu Pancaitana Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang mendadak viral dan menuai sorotan dari berbagai pihak.
Hal itu setelah adanya warga Kabupaten Sinjai yang nekad membawa pulang jasad bayinya dengan menggunakan sepeda motor karena tidak mampu membayar biaya Ambulance.
Akibat kejadian tersebut membuat A. Fahsar Mahdin Padjalangi merasa berang dan akan memberikan sanksi kepada pihak Rumah Sakit.
Bupati Bone menegaskan akan menindak lanjuti permasalahan tersebut dengan melihat sejauh mana kesalahan dari pihak pengelola RSUD Datu Pancaitana itu.
“Kita melihat sampai dimana tingkat kesalahan dan kalau memang ada salah pasti ada evaluasi, karena itu mereka lakukan dengan protap bahkan ada namanya dispensasi,” ujar Fahsar, ketika dihubungi saat memantau pelaksanaan Gebyar Vaksinasi Berhadiah di Lapangan Basket Merdeka, Rabu (2/2/2022)
“Persoalannya jangan sampai sopir tidak melaporkan kepada pimpinan lalu dia putuskan,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut Bupati sangat menyayangkan hal itu karena seharusnya pihak rumah sakit bisa berlaku bijak apa yang perlu dibantu pada masyarakat itu.
Sebagaimana diketahui sebelumnya ayah bayi yang meninggal setelah dirujuk di RSUD Datu Pancaitana tersebut tidak cukup untuk membayar biaya Ambulance dari Kabupaten Bone menuju tempat kediamannya di lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur.
Menurut penuturan Asdar ayah dari bayi itu, biaya Ambulance yang diminta untuk mengantar jenazah bayinya sebesar Rp 700 ribu, namun uang dimiliki hanya Rp 600 ribu. Karena tidak ada kebijakan terpaksa jasad anaknya itu dibawa pulang dengan dibonceng pakai motor. (**/SG)