MALANG, BB – Seiring dengan perubahan akan menurunnya angka penderita Covid-19 di Kota Malang, tentunya menjadi angin segar bagi lembaga pendidikan untuk kembali bangkit.
Maka dengan demikian Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di Kota Malang mulai diterapkan sejak Senin (10/1/2022), itu semua sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
Salah satunya adalah SMPN 20 Kota Malang menjadi sekolah yang menerapkan PTM 100 persen.
Bagian Kesiswaan SMPN 20 Kota Malang, Liesdyah Iramita, mengatakan penerapan protokol kesehatan (Prokes) tetap dijalankan selama PTM 100 persen berlangsung.
Pihaknya merasa senang di karenakan pembelajaran bisa berlangsung secara langsung dengan kapasitas 100 persen.
“Mengenai ini pastinya lebih efektif luring dengan 100 persen murid. Karena saat daring proses yang kemarin itu kita memetakan secara kasar, sehingga tidak maksimal pendekatan kita dengan Siswa-siswi,” jelasnya.
“Kadang saat melakukan daring, tak sedikit siswa-siswi yang tiba-tiba mematikan kamera,” jelasnya.
Dalam PTM 100 persen di SMPN 20, diakui Liesdyah, dari 874 murid tidak semua-nya hadir di sekolah karena beberapa hal. Salah satunya disebabkan kondisi tubuh yang tidak fit atau sedang sakit.
“Kali ini beberapa tidak bisa mengikuti PTM 100 persen. Sedangkan satu anak izin sakit dan satu anak lagi saat pengecekan suhu ternyata tinggi sehingga diarahkan untuk pulang bersama orang tuanya,” jelasnya.
Untuk murid yang tidak bisa menghadiri PTM 100 persen, SMPN 20 masih memberikan dispensasi dengan memfasilitasi pembelajaran secara daring.(Yanti)
