Valentino Rossi Resmi Pensiun, Yamaha Tulis Puisi Mengharukan

0 comments

Valentino Rossi resmi pensiun, ia mengakhiri karirnya dengan kemenangan di balapan Grand Prix bersama tujuh motor berbeda. Yamaha M1 bisa dibilang salah satu yang paling spesial untuk The Doctor.

Rossi malam tadi sudah menjalani balapan terakhirnya di ajang MotoGP. Pebalap berusia 42 tahun itu resmi pensiun dengan rekor sembilan gelar juara dunia, 115 kemenangan dan 199 kali naik podium.

Dengan segala yang sudah diraihnya, Rossi bukan hanya menjadi legenda MotoGP. Dia adalah nama besar di ajang otomotif dunia.

Lihat saja bagaimana dia berhasil menjadi juara dunia dengan menembus zaman, teknologi, dan motor-motor dengan spesifikasi berbeda. Rossi adalah satu-satunya rider yang bisa menjadi juara dunia dengan lima kapasitas mesin berbeda: 125cc, 250cc, 500cc, 800cc dan 990cc.

Di antara motor-motor tersebut, Yamaha M1 adalah salah satu yang paling spesial buat Rossi. Bergabung dengan Yamaha mulai 2014, Rossi langsung bisa meraih gelar juara dunia bersama tim tersebut. Total empat gelar juara dunia dan 56 kemenangan diraih.

Buat Yamaha dan motor M1, Rossi adalah sosok yang mereka tunggu sejak lama. Sebelum Rossi datang, Yamaha terus gagal menjadi juara dunia balapan Grand Prix.

Usai Rossi resmi pensiun malam tadi, dia dapat ‘surat cinta’ dari Yamaha M1, motor yang membantunya meraih kejayaan besar di ajang MotoGP.

Dikutip dari akun Instagram Yamaha MotoGP, berikut ini isi surat cinta untuk Rossi.

Aku masih ingat Sabtu, 24 Januari, tahun 2004 rasanya baru kemarin
Kencan pertama kita di Malaysia
Aku sudah menunggun orang sepertimu sejak lama
Aku gugup, tapi itu adalah cinta pada pandangan pertama untuk kita berdua
Dengan cepat aku tahu kalau hubungan kita akan menjadi sesuatu yang spesial
Kita memiliki kilau sekali dalam seumur hidup yang tak terbantahkan, dan semua potongan teka-teki itu menjadi satu

Aku tak akan pernah lupa bagaimana kita berhenti di rumput Welkom 2004
Hanya kita berdua, menyadari kalau kamu dan aku ditakdirkan bersama – dan itu semua baru permulaan
Berdua kita memenangi empat gelar jura dunia dan 56 balapan
Kita memberikan kegembiraan buat jutaan orang di dunia, yang akan dikenang selamanya
Kita membuat sejarah, karena kita bekerja sebagai kesatuan dan mengeluarkan apa yang terbaik dari kita

kuat lagi
Kamu membuatku dihargai lagi
Kamu membuatku dicintai lagi
Hanya kamu, Valentino, yang memiliki kemampuan untuk melakukan itu
Dan kini aku percaya sepenuhnya
Aku sepenuh hati mendukunmu
Aku bertarung pada perang-perang yang kau jalani
Hanya aku yang bisa membuat dunia balapmu menjadi menarik lagi hingga ke momen paling akhir
Sejak ciuman pertama kita di rumput Welkom hingga tarian terakhir di Valencia tahun ini, kita sudah menjalani banyak sekali petulangan yang luar biasa
Ada juga perjalanan spesial kita ke Laguna Seca 2008 dan Catalunya 2009
Tak ada yang bisa melakukan apa yang kita lakukan di sana ketika itu, bukan?
Juga di Assen 2009 saat aku mengantarmu meraih kemenangan ke-100
Itu ajaib!

Aku membawamu 16 tahun dari total perjalananmu yang luar biasa
Tapi kamu juga membawaku ke dalam hatimu
Dari Mugello ke Motegi, dari Silverstone ke Sepang, dan dari Barcelona ke Buriram, kita selalu bersama di sana
Aku memberikan segalanya, begitu juga dirimu
Satu hal yang akan terus aku ingat adalah obrolan kita di grid
Kamu dan aku ‘membalap atau mati’
Tapi sayangnya, bahkan kisah cinta paling hebat sekalipun akan memiliki akhir
Valentino, kamu adalah bagian dariku
Bagian dari sejarah
Bagian dari apa aku sekarang ini dan aku di masa depan setelah kita berpisah
Hubungan kita sangat spesial, aku akan merindukanmu lebih dari yang kamu tahu
Grazie, Valentino

Penuh cinta
M1-mu

Balapan itu pun berlangsung emosional karena Rossi sendiri diketahui sudah menjadi sosok legendaris di MotoGP. Kisah perjalanan kariernya yang sudah berlangsung 25 tahun di MotoGP pun menorehkan cerita menarik. Mari menilik bersama kisah tersebut.

Rossi harus rela meninggalkan dunia balap yang sudah mengangkat nama besarnya. Dijuluki The Doctor, Rossi merupakan salah satu pembalap tersukses di ajang adu cepat kuda besi yang dikenal ramah dan supel. Nama besarnya tentu tidak bisa dipisahkan dari MotoGP. Terjun ke dunia balap pada usia 21 tahun, Rossi secara total berhasil mengumpulkan tujuh gelar juara dunia di kelas 500 cc atau MotoGP. Catatan ini hanya kalah satu angka dari pembalap era 1960-1970, Giacomo Agostini yang punya koleksi delapan gelar.

Selain dikenal sebagai pribadi yang ramah, Rossi juga dikenal sebagai pribadi yang poritif, lucu, dan optimistis. Bahkan, ia pernah mengakui hal itu kepada publik. Hal ini juga dibuktikan dengan pengakuan pembalap lainnya yang mengatakan Rossi merupakan sosok yang seperti itu.

Lahir dari pasangan Graziano Rossi dan Stefania Palma pada 16 Februari 1979. Rossi memulai karier balapnya di kasta teratas pada tahun 2000. Awalnya, ia juga sempat mengunci gelar juara dunia (masing-masing satu gelar) di kelas 125 cc dan 250 cc. Di tahun pertamanya membalap di kelas teratas, Rossi langsung mencuri perhatian penggemar MotoGP. Pada 2000 di musim pertamanya, dia berhasil membukukan dua kemenangan.

Bersama Honda, Rossi datang mengejutkan Kenny Roberts Jr, Lorris Capirossi, dan Max Biaggi yang saat itu sedang naik daun. Ya, musim pertamanya ditorehkan dengan manis dengan dua kemenangan di MotoGP Inggris dan MotoGP Brasil. Di akhir musimnya, The Doctor langsung menjadi runner up juara dunia setelah sukses mengoleksi 209 poin dan sembilan podium.

Bahkan, di tahun pertamanya The Doctor berhasil mengungguli Max Biaggi. Pada tahun selanjutnya, catatan manis Rossi terus berlanjut. Tak ayal, The Doctor mulai diwaspadai oleh para pesaingnya. Pembalap asal Italia itu berhasil mengumpulkan 13 podium, gelar juara dunia berhasil ditorehkan pertama kali olehnya. Tak berhenti sampai di situ, dominasi Rossi di kelas 500 cc terus berlanjut pada empat musim setelahnya.

Secara berturut-turut, The Doctor berhasil menjadi juara dunia MotoGP dengan dua tim yang berbeda. Ya, Rossi menjuarai dunia dengan Honda dan Yamaha. Pada musim 2002 dan 2003, Rossi yang masih menunggangi Honda kembali membuktikan tajinya kepada saingan terdekatnya saat itu, Max Biaggi.

Pada 2004 setelah pindah ke Yamaha, Rossi sempat direcoki oleh Sete Gibernau. Alih-alih turun performanya, pembalap asal Italia itu justru kembali membuktikan dirinya masih yang terbaik pada musim itu. Total, ia berhasil mengumpulkan 10 podium dan 304 poin, selisih tujuh poin dari Gibernau.

Pada 2005, Rossi kembali menjadi juara dunia lagi setelah mengandaskan persaingan dengan Marco Melandri dan Nicky Hayden. Namun, dua musim setelahnya dominasi Rossi terhenti. Ya, kala itu, kakak dari Luca Marini itu dikalahkan oleh Nicky Hayden yang merebut juara dunia pada 2006 dan Casey Stoner pada 2007.

Membuktikan dirinya masih belum habis, ia kembali juara dunia berturut-turut pada musim 2008 dan 2009. Sayangnya, pada tahun-tahun selanjutnya, Rossi gagal juara dunia meski tampil ciamik. Dominasinya dihancurkan oleh Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

Akan tetapi, namanya selalu dikenang sebagai pembalap yang supel dan ramah. Kini, Rossi sudah resmi menggantung helmnya untuk memulai kehidupan baru tanpa balapan motor. Musim 2021 akan selalu dikenang sebagai musim terakhir bagi sang legenda yang pernah menunggangi Aprilia, Honda, Yamaha, dan Ducati. Terima kasih, Valentino Rossi! (**)

 

You may also like