Sambil Tahan Tangis, Supporter PSM Makassar Minta DPR Peduli Pembangunan Stadion

0 comments

JAKARTA, BB — Supporter PSM Makassar betul betul cinta dan peduli terhadap Pembangunan Stadion Mattoanging. Hal itu terlihat ketika para pendukung Juku Eja ini mendatangi DPR-RI di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Supporter yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Sepakbola Makassar dan Aliansi Peduli Mattoanging hadir untuk mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) soal pembangunan Stadion Mattoanging.

Rapat Dengar Pendapat Umum ini dihadiri Uki Nugraha atau Daeng Uki (LAJ), Rio Verieza (Gue PSM), dan Muhammad Al Fajri Jayadi (Red Gank), didampingi Rahmat Taqwa (legislator DPRD Makassar).

Sambil menahan tangis di depan anggota DPR, Daeng Uki dengan suara gemertar memohon kepada anggota DPR RI agar memerhatikan pembangunan Stadion Mattoanging yang sudah mangkrak kurang lebih setahun.

“Miris apa yang kita lihat sekarang dengan nama besar PSM Makassar, klub tertua di Indonesia. Tapi, sangat memprihatinkan karena tidak punya stadion. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk langsung menemui bapak dewan yang kami hormati untuk bisa menjadi penyambung lidah kami kepada orang-orang yang punya kedudukan di Kota Makassar, khususnya di Sulsel, agar mau sejenak duduk bersama melepas ego pribadi dan politik untuk sama-sama bersinergi membangun kembali Mattoanging yang kami cintai dan kami banggakan,” ucap Daeng Uki.

Mattoanging, kata Uki bukan hanya sekedar cuma stadion bagi kami, Mattoanging adalah tempat duduk kami, harga diri kami sebagai anak Bugis-Makassar yang sudah puluhan tahun kami jaga.

Lanjut, Daeng Uki berharap, agar pertemuan ini bisa membawa perubahan dan Stadion Mattoanging segera dibangun kembali.

“Kami datang kesini untuk memohon bantuan mudah-mudahan apa yang kita bawa pulang nanti akan ada perubahan di Kota Makassar,” harap dia.

Sementara, Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengaku akan berkomunikasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk pembangunan stadion tersebut. Apakah bisa dibantu dari APBN.

Sebelumnya juga sudah ada surat dari Pemprov Sulsel pada 23 Agustus 2021 ke Kementerian PUPR untuk bantuan keuangan. Sayangnya pada saat itu sudah finalisasi untuk penyusunan RAPBN 2022.

“Pengajuannya Gubernur (Sulsel) minta Rp300 miliar untuk dana pendampingan. Nanti kita cek,” ujarnya.

Menurut Ferdiansyah, stadion ini sangat bersejarah, bahkan yang meresmikan adalah Presiden RI yang pertama, Soekarno. Dalam UU 11 tahun 2010, tempat ini masuk dalam cagar budaya.

“Ini yang tak kalah menarik, ini kita harus ditelisik kembali. Kok sampai dibongkar, padahal ini masuk cagar budaya,” kata legislator Golkar itu.

Anggota Komisi X DPR RI Yoyo Sukawijaya menambahkan pembangunan Mattoanging akan berat, karena anggaran provinsi pada umumnya cukup terbatas. Sebagian besar anggaran ini lebih banyak untuk belanja pegawai dan program prioritas lainnya.

“Kesulitan anda itu sama dengan yang terjadi di Jawa Tengah, yang kami alami di Semarang. Perjuangan ke pusat kita lakukan juga sulit. Sama dengan dari Makassar, tapi saya salut,” ucapnya.

Di Jawa Tengah juga ada pembangunan stadion Jatidiri yang tak kunjung rampung. Untuk meminta bantuan ke komisi X bahkan sulit sekali. Sudah tujuh tahun mereka berjuang, namun belum ada hasil.

Namun berkaca dari Stadion Manahan Solo, apabila pemerintah pusat menyetujui, maka sangat mudah untuk membangun stadion. Kata Yoyo, di Solo, hanya butuh waktu dua tahun untuk pengerjaan hingga rampung.

Sehingga pengajuan anggaran bisa dilakukan ke Kementerian PUPR. Namun yang sulit di Makassar adalah masalah sengketa.

“Saya mengusulkan agar komisi X bisa libatkan Kemenkumham dan Kemenpora untuk selesaikan sengketanya karena sangat ruwet sekali. Ini bisa sulitkan pembangunan. Tapi jangan ,” tukasnya.

Seperti diketahui, pembangunan Stadion Mattoanging mangkrak sejak tahun lalu. Stadion yang jadi homebase PSM ini dibongkar pada Rabu (21/10). (**)

You may also like