Kiat Pengusaha Hotel Bertahan di Tengah Pandemi, Dengan Penerapan Prokes Ketat

Pengusah Hotel

0 comments

SINJAI, BB — Pandemi virus corona (Covid-19) menginfeksi berbagai lini kehidupan, mulai dari sektor kesehatan, ekonomi, bahkan Sosial, tidak terkecuali bagi pelaku usaha khudusnya sektot perhotelan.

Seperti halnya di Kabupaten Sinjai Sulsel. Selama pandemi covid-19, Grand Rofina Hotel, yang bertempat di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.

Selama masa pandemi ini, Hotel Rofina memang terdampak mengalami penurunan okupansi yang cukup drastis dibanding dengan masa sebelum pandemi covid-19.

“Sebelum covid-19 biasanya hotel ini mendapatkan okupansi sekitar 50 hingga 70 persen, namun selama covid-19 melanda kami hanya mendapatkan 10 persen okupansi, sehingga bisa dibilang menurun drastis,” kata, Fandi, Manajer Hotel Rofina, sabtu (23/10/2021)

Hal tersebut lanjut Pria berusia 32 tahun ini, lantaran sudah hampir dua tahun terakhir, jarang yang menggelar kegiatan di hotel, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) Sinjai.

Padahal, sebelum covid-19 Pemda biasanya menggelar kegiatan di hotel ini, berupa pelatihan. Terkadang, menghabiskan waktu empat hari bahkan seminggu

Kendati pihaknya sejauh ini masih tetap buka, tentunya pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas.

“Bahkan sebelum masuk di loby hotel, kami menyediakan tempat cuci tangan di depan pintu masuk hotel, begitu pun pada saat sampai di meja resepsionis tedapat hand sanitizer,” jelas Fandi.

Meskipun kata Alumni SMA 1 ini, masih ada yang menggelar kegiatan. Tentu jumlah peserta dan batas waktu kegiatan juga terbatas.

“Terkadang jika terdapat pihak yang ingin menggelar kegiatan di hotel ini, jumlah pesertanya dibatasi seperti 20, 30 bahkan paling banyak itu 50 peserta, juga biasanya kegiatan digelar paling lama enam jam,” tuturnya.

Namun dia mengaku, masih bisa membayar gaji karyawan, sekaligus pemasukan yang diperoleh selama ini, pihak hotel memilih mengalihkan untuk melakukan pemeliharaan atau pembenahan hotel.

Untuk bertahan, jumlah karyawan dikurangi hanya lima sampai tujuh karyawan sedangkan, sebelum covid-19 karyawan di hotel ini 10 karyawan.

“Kami juga biasanya menggaji karyawan yakni, berupa gaji harian jika tiba-tiba terdapat tamu dan kami membutuhkan tenaga sampingan,” pungkasnya.

Dijetahui, Fasilitas hotel memiliki 43 kamar dengan empat tipe yakni, executive, junior deluxe, junior suite, dan suite sekaligus, dilengkapi dengan televisi, meja, kursi, AC, shower, dan harga yang dijualkan sudah include dengan breakfast.

“Harga yang kami tawarkan untuk tamu pada umumnya tarifnya berkisar Rp330 ribu, sudah termasuk breakfast. Namun, terkadang juga terdapat tamu yang melakukan tawar menawar seperti, tamu di daerah. Olehnya itu, kami juga menyesuaikan dengan kemampuan tamu, istilahnya bisa sistem nego,” jelasnya.

Ke depan kata Fandi, pihaknya akan terus menambah jumlah kamar Hotel Grand Rofina.

“Tentunya penambahan kamar ini secara bertahap, Insya Allah jika pembangunan di belakang hotel ini telah selesai nantinya hampir 100 kamar, 2024 hingga 2025,” tuturnya.

Dia berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan semoga semua bisa beraktivitas normal, karena salah satu imbasnya adalah banyak usaha terpuruk. (**/AS)

You may also like