MALANG, BB – Para Petani jagung di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang merasakan serta di untungkan melalui sistem tanam berbasis kemitraan.
Yang di maksud bermitra yaitu para petani bekerjasama dengan perusahaan Karena menurutnya jauh lebih menguntungkan dibanding menanam secara mandiri.
Edi Waluyo petani dari Wajak dan Tumpang mengungkapkan saat melakukan panen di lahan miliknya di area Wajak. Melalui kemitraan dengan PT. MHD Joyo dan benih jagung Bhineka 1708 petani bisa mendapatkan kepastian harga komoditas hasil panen.
Begitu panen, komoditas jagung yang dihasilkan juga bisa langsung terserap oleh PT maupun perusahaan yang bermitra dengan petani jagung tersebut.
“Dengan bermitra bertani lebih enak Karena sejak awal sudah ada kesepakatan harga. Jadi saat panen seperti sekarang ini, petani tidak terpengaruh turunnya harga jual jagung,” kata Edi Sabtu (3/10/2021)
Sementara Gus Mahmud dari PT. MHD Joyo mengatakan, harga yang disepakati perusahaan dengan petani pun terbilang cukup bagus. Dengan dibeli dengan harga Rp 2000 per kilogram. Petani sudah bisa mengantongi 30 juta.
Dijelaskan, dengan bermitra, petani hanya tinggal menyiapkan lahan dan tenaga. Pasalnya sejak awal tanam, penyediaan biji maupun kebutuhan pupuk sudah ditanggung oleh perusahaan.
Petani mendapatkan biji jagung Bhineka 1708 dan MHD 01, penan meningkat dari 10 ton menjadi 18 ton. Dengan lahan seluas 1 hektar.
“Perusahaan memberi biji benih dan pupuk. Nanti biji kita tanam, pemupukan sekaligus pendampingan hingga panen. Setelah panen, hasilnya langsung kita beli. Kita tinggal siapkan lahan dan tenaga saja,” kata Gus.
Diketahui, Untuk di Kabupaten Malang sendiri terdapat ratusan petani yang sudah menjadi mitra PT. MHD Joyo. Mereka menanam jagung dengan total luas lahan 250 hektar. (Yanti)