Pemkab Sinjai Dorong Kemandirian Petani Hasilkan Benih Padi Berkualitas

Petani Sinjai

0 comments

SINJAI, BB — Dalam rangka mendukung visi misi Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA), Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) bakal konsen untuk menciptakan kemandirian bagi petani untuk menghasilkan benih.

Rencanya tahun 2022 nanti pihaknya akan mencoba melakukan pelatihan penangkaran benih padi untuk petani-petani di Sinjai.

Hal ini Agar nantinya petani Sinjai bisa menghasilkan benih sesuai kebutuhan, sehingga bisa memperbaiki kualitas tanaman padi dalam bentuk gabah.

“Tahun depan 2022 kita mencoba melakukan pelatihan berupa penangkaran benih untuk kelompok-kelompok tani di Sinjai, sekaligus memberikan batuan benih pokok kepada kelompok-kelompok tani,” kata Kadis TPHP Sinjai Kamaruddin Samma, Selasa (28/9/2021)

Ia menjelaskan, setelah bantuan benih pokok ini ditanam, nantinya bisa menghasilkan benih unggul sebagai benih sumber. Selanjutnya benih sumber atau benih sebar ini, nantinya akan dibeli oleh kelompok tani yang lain, sebagai benih sumber. Dengan begitu, kualitas gabah yang dihasilkan juga lebih bagus lagi.

“Ke depan, terdapat kelompok tani yang menjadi fokus kita untuk dibina sebagai penangkar penghasil sumber benih. Di mana kelompok tani tersebut menanam benih, untuk memenuhi kebutuhan benih kelompok tani yang lain,” katanya.

Dengan begitu kata Kamaruddin, jika program ini dilakukan terdapat kemandirian bagi petani di dalam menghasilkan sumber benih.

Selama ini ungkap Kamaruddin, petani di Sinjai itu hanya menanam benih-benih turunan, padahal pada dasarnya benih turunan tersebut peruntukkannya itu hanya menjadi gabah.

Bukan lagi dijadikan sebagai benih. Itu disebabkan ketersedian benih padi yang terbatas.

“Saat ini, kita selalu berharap bantuan dari pusat. Padahal, bantuan benih dari pusat setiap tahunnya tidak mencapai 10 persen dari kebutuhan luas lahan Kabupaten Sinjai dalam satu tahun,” ungkapnya.

Saat ini bantuan pusat hanya mencover 1.500 hektar, sementara setiap tahunnya kita menanam 24 ribu hektar lebih.

“Sehingga, hanya beberapa persen yang bisa dicover oleh bantuan pusat. Kondisi tersebut, tentunya mengakibatkan banyak petani yang menanam padi berasal dari benih turunan,” kuncinya. (**)

You may also like