Astaga, Sebuah Batu Gunung di Sinjai Tengah Tiba-Tiba Meledak Terbelah Dua

by redaksi
0 comments

SINJAI,BB– Fenomena alam terjadi di Dusun Tapillasa, Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Sebuah batu gunung berukuran 15×9 meter tiba-tiba meledak dan terbelah dua, pada pukul 08:00 Jumat Pagi, (17/9/2021).

Kasi Pemerintahan Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah, Ambo Dalil, membenarkan peristiwa fenomena alam ini.

Menurut Ambo Dalil, malam ini ia masih bisa menjamin pecahan batu yang posisi kemiringan mencapai 70 derajat itu, belum bergeser atau tidak menggelinding ke pemukiman penduduk yang berada sekitar kaki gunung tersebut.

“Benar, tadi pagi warga sempat mendengar ledakan diatas gunung. Dan setelah ditelusuri, ternyata sebuah batu gunung berukuran 15×9 meter, yang meledak terbelah jadi dua,”

“Tentunya, warga sempat panik karena posisi pecahan batu itu berada pada kemiringan 70 derajat. Sedangkan di sekitar kaki gunung itu ada 140 lebih rumah penduduk dan lebih 120 KK,”

“Untuk malam ini saya masih bisa menjamin batu besar ini tidak bergeser dan menggelinding ke pemukiman penduduk. Tapi dalam satu dua hari, apalagi kalau hujan deras, tentu ini sangat berbahaya dan sangat rawan,”

“Jadi solusinya adalah batu ini harus di ikat dengan tali Sling (tali baja). Dan saya sudah bicara dengan pak Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sinjai, Achmad Karim, untuk membawa tali Sling ke tempat lokasi, besok,” kata Ambo Dalil, kepada beritabersatu.com, Jumat malam (17/9/2021), melalui via telefon.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sinjai, Achmad Karim, yang turut dikonfirmasi, juga membenarkan peristiwa fenomena alam tersebut.

Achmad Karim mengakui kalau dirinya telah berkoordinasi langsung dengan pihak Kasi Pemerintahan Desa Pattongko, Ambo Dalil, dan siap menerjunkan sejumlah personelnya dengan membawa tali Sling, sesuai permintaan Ambo Dalil.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Ambo Dalil, Kasi Pemerintahan Desa Pattongko, Sinjai Tengah. Besok kami akan membawa tali Sling (tali baja) sebagai alat untuk mengikat batu itu,”

“Kebetulan disana memang banyak ahli pemecah batu. Jadi, rencananya besok batu itu akan di pecah-pecah. Namun sebelumnya harus di ikat pakai tali Sling dulu,” jelas Achmad Karim. (Suparman Warium).

You may also like