SINJAI, BB — Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sinjai, Irwan Syuaib, S. STP., M. Si hadir sebagai Keynote Speaker dalam acara International Conference on Social Science, Humanities and Operation Management (ICoSSHOM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sinjai (Ps IP FISIP UMSi), Sabtu (14/08/2021)
Irwan Suaib di awal paparanya menjelaskan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sinjai periode 2018-2023 yang tertuang dalam RPJMD.
“RPJMD Pemkab Sinjai, tentunya diorientasikan dalam proses Teknokratik, artinya pelaksanaannya menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah agar outcome pembangunan yang direncanakan bisa tercapai, kemudian aspek partisipasi publik dengan melibatkan para pemangku kepentingan juga menjadi poin yang tidak boleh diabaikan, setelah itu menerjemahkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam perencanaan pembangunan jangka menengah yang di bahas bersama dengan DPRD, jadi ada proses politik yang berlangsung didalamnya sebagai bagian dari RPJMD,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa dalam kurung tahun 2015-2021 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sinjai cenderung fluktuatif, Jika pada tahun 2015 mencapai 7,55%, turun menjadi 7,09% di tahun 2016 lalu kembali meningkat di tahun 2017 dengan nilai 7,23% puncaknya di tahun 2018 mencapai 7, 49%. Namun pada tahun 2019-2020 terjadi penurunan yang cukup signifikan masing-masing 6,16% pada tahun 2019 dan 1,55% tahun 2020.
Hal itu, kata Irwan terjadi akibat pandemi Covid-19, ia juga menguraikan data terkait tingkat pengangguran di Kabupaten Sinjai bahwa dalam kurung waktu tiga tahun terakhir terjadi peningkatan pengangguran yakni 2018 sekitar 2,4%, tahun 2019, 2,28% dan tahun 2020 mencapai 2,65%.
Namun persentase kemiskinan justru mengalami penurunan, bahwa pada tahun 2018 sekitar 9,28%, 2019 turun menjadi, 9,14% dan tahun 2020 hanya 9%. Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berangsur-angsur mengalami peningkatan jika pada tahun 2015 IPM hanya di angka 64,48% menjadi 67,6 tahun 2020.
Mantan Kadis Kominfo ini juga menjelaskan bahwa permasalahan mendasar dalam pembangunan daerah antara lain disebabkan oleh belum optimalnya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, pemenuhan standar pelayanan dasar juga belum optimal, rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, dan kualitas manusia, belum optimalnya fungsi infrastruktur wilayah dan adanya kerentanan ekologi dalam mendukung keberlanjutan
Selain itu Irwan juga menjelaskan bahwa Pemkab Sinjai saat ini fokus terhadap isu strategis antara lain Indeks reformasi birokrasi, cakupan pelayanan SPM, penangan Covid-19, Perbaikan Taraf Hidup masyarakat, Iklim Usaha dan Investasi serta perbaikan data SDG’S.
Di Akhir paparannya Irwan Syuaib menyampaikan bahwa perlunya Mengintegrasikan semua bidang untuk meningkatkan SDM yang unggul dan berdampak terhadap peningaktan kesejahteraan masayarakat dan perekonomian daerah.
Ia menekankan bahwa Perencaanaan yang baik harus di intergrasikan dengan kerjasama yang baik dari universitas dan pemerintah serta stake holders yang ada, guna perkembangan dan kemajuan kabupaten sinjai khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Selain Irwan Syuaib, sejumlah pembicara dari berbagai negara juga hadir mengisi acara ini antara lain Dr. Umar Congge, S. Sos., M. Si (Universitas Muhammadiyah Sinjai) Prof. Kittisak Jermsittiparsert (Political Science Association of Kasetsart University, Bangkok Thailand), Sebastian Sterzer, M.A., Ph. D dari (Universidad Nacional de Lujan, Argentina), Dr. Siti Marpuah dari (Universiti Tun Hussen Onn Malaysia) dan M. Saleh Mude, Ph. D dari (Hartford Seminary, Amerika Serikat)
ICoSSHOM yang digelar secara virtual ini membahas tema “Tantangan dan Prospek Tata Kelola Pemerintahan di Era Society 5.0” dengan mendiskusikan 10 topik turunan antara lain e.Government, Pemerintahan dan Politik, kebijakan publik, sosiologi, bisnis digital, pembangunan desa, daerah, dan wilayah, sains dan teknologi, ekonomi dan manajemen. (**)